Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah komensos untuk mengubah penyaluran BPNT menjadi bantuan tunai.
"Secara lembaga saya sangat mendukung adanya perubahan penyaluran bansos BPNT menjadi tunai dan disalurkan melalui PT Pos Indonesia," katanya.
Keputusan yang tepat, kata Fahmi, dengan adanya perubahan penyaluran bisi meminimalisir permasalah yang terjadi di lapangan.
Baca Juga: Miskin Mental Hingga Miskin Semangat, Waspada 7 Mental Miskin yang Harus Dihindari!
"Selama dua tahun terakhir, komisi D selalu memantau, banyak permasalahan yang ditemukan saat penyaluran bansos BPNT," jelasnya.
Dengan adanya perubahan pola penyaluran bantuan dari pangan menjadi tunai, kata Fahmi, pihaknya sangat mendukung dan berharap bisa meminimalisir permasalah di lapangan.
"Sangat setuju kalau penyaluran bansos BPNT dikonversi menjadi tunai, agar permasalah selama ini bisa diminimalisir," akunya.
Tentang kualitas dan kuantitas, kata Fahmi, yang sering ditemukan dan dikeluhkan penerima manfaat di lapangan dalam penyalur BPNT.
"Problem yang sering ditemukan dan aspirasi yang diterima komisi D adalah tentang kualitas bansos BPNT yang diterima masyarakat," tuturnya.