Lomba dengan dana MUI Kabupaten Bandung ini diharapkan dapat membangkitkan pembacaan Kitab Al Barzanji yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
"Biasanya pembacaan Al Barzanji kerap diiringi dengan kasidah klasik pakai rebana dengan istilah band kepret. Biasanya seni ini selalu hadir dalam hajatan, peringatan hari besar Islam maupun acara syukuran di masyarakat, namun tahun ini Festival Al Barzanji tidak diiringi musik," katanya.
Selain grup Al Barzanji kaum ibu, kata Aceng, tak sedikit juga grup Al Barzanji dari generasi muda. "Kami menyambut gembira ketertarikan generasi muda terhadap lomba Al Barzanji ini sehingga tak kalah dengan nyanyian dan musik pop," katanya.***