Dilarang Masuk! Gagal Menggelar Seni Budaya, BPPKB Sangat Kecewa Kepada Manajemen Hotel Sunshine Soreang

- 17 November 2021, 20:01 WIB
Abes Brata, Ketua Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Bandung, sampaikan rasa kekecewaan kepada manajemen hotel Sunshine Soreang karena dilarang masuk untuk menampilkan seni budaya banten dalam acara FPK, Rabu 17 November 2021.
Abes Brata, Ketua Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Bandung, sampaikan rasa kekecewaan kepada manajemen hotel Sunshine Soreang karena dilarang masuk untuk menampilkan seni budaya banten dalam acara FPK, Rabu 17 November 2021. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Bandung, meminta pihak manajemen Hotel Sunshine Soreang untuk memberikan penjelasan yang logika.

Hal tersebut, ujung dari adanya larangan pihak manajemen hotel kepada BPPKB untuk memasuki hotel.

Padahal, kedatangan mereka ke hotel Sunshine Soreang untuk menampilkan seni budaya banten dalam rangka pelaksanaan kerja Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Diprotes Mahasiswa Gegara Bersih-bersih Sampah di Pasar Rebo Purwakarta

Hal tersebut dikatakan Abes Brata, perwakilan BPPKB Kabupaten Bandung, pihaknya sangat kecewa karena pihak manajemen hotel sudah mengkurcilkan seni budaya Banten.

"Kami sangat kecewa, kepada pihak manajemen hotel Sunshine Soreang karena melarang pelaku seni budaya Banten memasuki ruangan acara," kata Abes Brata kepada wartawan di Soreang, Rabu 17 November 2021.

Abes menjelaskan, sesuai dengan Roundown acara pelaksanaan kerja FPK Kabupaten Bandung di Hotel Shunsine, akan menampilkan seni budaya dari berbagai etnis dan suku yang berada di Kabupaten Bandung.

"Semua seni budaya ditampilkan saat acara FPK, sehingga diketahui pihak pemerintah Kabupaten Bandung. Sebab, acara dihadiri Wakil Bupati Bandung Kang Sahrul Gunawan," jelasnya.

Baca Juga: 10 Fakta Royal Clock Tower Mekah, Menara Jam Tertinggi di Dunia yang Terlihat Hingga Jarak 17 Kilometer

Termasuk seni budaya Banten, kata Abes, sudah masuk dalam roundown acara tersebut. Namun, saat hendak memasuki hotel dilarang pihak manajemen karena membawa peralatan debus.

"seni budaya debus, kan seni budaya Banten. Secara teknis peralatan, pasti menggunakan berbagai alat, karena memang Senin ya seperti ini," kata Abes.

Sebagai pelaku seni Banten, kata Abes, pihaknya merasa sangat kecewa kepada pihak manajemen hotel. Karena sudah melarang BPPKB untuk memasuki ruangan acara atau hotel.

"Saya salah satu panitia kegiatan FPK, menggelar kegiatan di sini itu bayar bukan gratis. Seharusnya, jangan ada larangan apapun kegiatannya, yang tidak melanggar hukum," kata Abes penuh kesal.

Baca Juga: Waduh! Pria Di Thailand ini, Memiliki 4 Istri dan Tinggal Satu Rumah, Kok Bisa Ya?

Abes mengaku sangat kesel, karena pihak manajemen hotel tidak tegas. Sehingga, pihaknya harus menunggu lama, mondar mandir, dan pada akhirnya tidak diperbolehkan masuk sehingga gagal menampilkan seni budaya Banten.

"Awalnya boleh masuk, terus tidak boleh. Karena kami membawa alat, ini alat bukan untuk tindak kejahatan tapi untuk penampilan seni budaya," tegasnya.

Kalau berbicara bahaya, itu sudah menjadi resiko kami sebagai pelaku seni Banten. Adapun, ada kerusakan sarana hotel tinggal di konfirmasi.

"Alat alat ini, untuk penampilan seni budaya dan kami sudah profesional saat melakukan. Kalaupun ada kekhawatiran ada fasilitas hotel rusak, tinggal dikonfirmasi. Karena kami menggelar acara disini bayar bukan gratis," tegasnya.

Baca Juga: Bikin Geger! Pengusaha Asal Thailand Ini Miliki 120 Istri, Mengalahkan Raja Thailand, Siapa Dia?

Dengan kejadian tersebut, kata Abes, pihaknya meminta pihak manajemen hotel untuk memberikan penjelasan yang logika dan bisa dimengerti.

"Kami meminta pihak manajemen hotel agar bisa memberikan klarifikasi yang logika dan bisa dimengerti oleh keluarga besar Banten Kabupaten Bandung," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah