Umat Islam Harus Bersatu agar Kuat, Bupati: Jangan Hanya Masalah Qunut dan Tahlil Jadi Terpecah

- 13 November 2021, 11:53 WIB
Suasana halaqah MUI Kabupaten Bandung secara hybrid di Hotel Grand Sunshine, Sabtu 13 November 2021
Suasana halaqah MUI Kabupaten Bandung secara hybrid di Hotel Grand Sunshine, Sabtu 13 November 2021 /SARNAPI/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna atau Kang DS menyatakan, Pemkab Bandung ingin menciptakan masyarakat yang memiliki sikap moderat (wasathan) dalam beragama.

Salah satu cirinya adalah tidak menghujat atau menjelek-jelekkan dalam internal agama maupun dengan agama lain.

"Penyebaran agama juga harus dengan sikap penuh moderasi dan toleransi sehingga tak terjadi pecah belah di antara umat satu agama atau dengan agama lain," kata Kang DS dalam Halaqah Moderasi Agama yang digelar MUI Kabupaten Bandung di Hotel Grand Sunshine, Sabtu 13 November 2021.

Baca Juga: Harus Ada Pelurusan Makna Moderasi Beragama, MUI Kabupaten Bandung Gelar Halaqah

Lebih jauh mantan anggota DPRD Jabar dan DPRD Kabupaten Bandung ini mengatakan, umat Islam harus kompak dan kuat sehingga menjadi panutan umat beragama lain.

"Jangan membesar-besarkan perbedaan kecil atau khilafiyah seperti masalah qunut, tahlilan atau amalan lainnya," katanya.

Dalam organisasi Islam juga gak boleh ada klaim paling benar dan paling berhak masuk surga, sedangkan organisasi.lainnya kurang benar pemahamannya.

Baca Juga: Tantangan Dakwah Makin Berat di Era Digital, Ini Langkah Direktorat Penais

"Sesama Muslim harus saling menghormati bukan saling menyalahkan apalagi menyudutkan dan menganggap faham lainnya kurang benar," katanya.

Kang DS menyatakan, lebih baik umat Islam bersatu mengatasi masalah umat baik pendidikan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan lainnya.

"Misalnya umat Islam Kabupaten Bandung berdasarkan survei yang bisa mengaji Alquran baru 18 persen. Ini kan menyedihkan," katanya dalam acara dihadiri Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung, KH. Yayan Hasina Hudaya.

Baca Juga: Dai Juga Harus Terus Belajar, Tugas Dakwah Itu Berat Tapi Nikmat

Untuk itu, Pemkab Bandung menggelar program guru ngaji dengan anggaran ratusan miliar setiap tahunnya.

"Kami ingin menghargai keberadaan guru ngaji dengan memberikan tambahan honorarium. Diharapkan dalam dua tahun akan bertambah umat Islam yang bisa membaca Alquran maupun jadi hafiz Alquran," katanya.

Selain diisi bupati, halaqah juga diisi Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwwah MUI Pusat K.H. M. Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D dan Kepala Pusat Litbang Kemenag RI Prof. Dr. H. M. Adlin Sila, MA., Ph.D.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah