Berangkat dari pemahaman tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung merasa perlu untuk mempertegas pemahaman yang sejatinya dimiliki oleh kaum muslimin dalam beragama.
"Caranya melalui halaqah ulama, yang mengundang para alim ulama dan para pelaku dakwah di lingkungan Kabupaten Bandung," ujarnya.
Baca Juga: Kampus Ini Melakukan Inovasi dengan Memasukkan Moderasi Beragama
Diharapkan dapat menyamakan kembali pemahaman dalam beragama, sehingga dapat memperkuat kebersamaan diantara kaum muslimin (ukhuwah Islamiyah).
Sesuai dengan misi Bupati Bandung, mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera (BEDAS), langkah ini menjadi strategis dalam mengimplementasikan program pembangunan yang berorientasi kepada kesejahteraan lahir dan batin.
Untuk memberikan pemahaman yang utuh mengenai moderasi beragama, Panitia pelaksana akan meghadirkan tiga pembicara yang kompeten di bidangnya masing-masing, yaitu:
Baca Juga: Puluhan Guru Besar Terjun Berikan Pelatihan Moderasi Beragama
1. Bupati Bandung H. M. Dadang Supriatna, S.IP, M.Si mengkomunikasikan kebijakan pemerintahannya dalam menciptakan lanskap kondusif dan subur bagi pertumbuhan moderasi beragama meneguhkan masyarakat BEDAS.
2. Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwwah MUI Pusat K.H. M. Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D. memperkuat kebijakan Bupati dengan inspirasi normatif-theologis
3. Kepala Pusat Litbang Kemenag RI Prof. Dr. H. M. Adlin Sila, MA., Ph.D menopang kebijakan Bupati dengan menyediakan perspektif komparasi implementatif hasil riset lapangan di berbagai daerah.
Baca Juga: Kampus Ini Buat Modul Moderasi Beragama, Mahasiswa Jangan Terpapar Faham Radikal