Network
JURNAL SOREANG - Untuk mengoptimalkan dan merealisasikan bantuan perbaikan rumah tidak laik huni (Rutilahu) yang terdampak bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan).
Hal tersebut dikatakan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara, menurutnya, pihaknya terus mengupayakan untuk perbaikan rutilahu terdampak bencana di sejumlah kecamatan.
Baca Juga: Realisasikan RPJMD, Bupati Bandung: Melalui Disperkimtan, Ribuan Rutilahu Diperbaiki Tahun Ini
Adjo sapaan akrab Kalak BPBD Kabupaten Bandung menjelaskan, perbaikan rutilahu yang terdampak bencana di wilayah Kecamatan Cimeunyan, Kertasari, Cimaung dan Kutawaringin.
"Sebagai tindak lanjut kaitan perintah bupati tentang rutilahu. Kami akan berkoordinasi dengan Disperkimtan untuk melakukan pendataan perbaikan rutilahu yang terdampak bencana," kata Adjo kepada wartawan saat mendampingi Bupati Bandung pada kegiatan Jumat Keliling (Jumling) di Kecamatan Ibun, Jumat 11 Mei 2021.
Adjo mengatakan, pihaknya terus mengoptimalkan perbaikan rutilahu, khususnya rumah yang terdampak bencana alam.
"Jadi kalau kaitannya dengan rutilahu ini, karena memang saat ini dana APBD masih belum ada, biasanya dimohon ke dana CSR bank daerah," jelasnya.
Baca Juga: Hadiri Kegiatan PT Geo Dipa Energi, Satu Wartawan Reaktif Covid-19, BPBD Disinfeksi Sekretariat PWI
"Jadi, kalau dengan dana CSR, posisi BPDB itu hanya sebagai fasilitator. Nanti kita akan membentuk kelompok masyarakat (Pokmas) untuk melaksanakan perbaikan rutilahu," tuturnya.
Adjo menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan rumah yang rusak akibat jebolnya tanggul di Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk.
"Pasti akan diberikan bantuan, setelah tim asesmen terjung ke lapangan untuk melakukan kajian atau taksiran kerusakan," katanya.
Bantuan diberikan, kata Adjo, setelah tim asesmen mendapat palidasi dan klasifikasi data kerusakan rumah.
"Mereka akan mendapatkan bantuan dengan jumlah yang pareatif sesuai kriteria rumah yang rusak ringan, sedang dan rusak berat," akunya.
Lebih lanjut Adjo mengatakan, perbaikan tanggul yang jebol akan dilakukan setelah BPBD melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan BBWS.
"Karena BBWS tidak ada anggaran yang bisa digunakan cepat, maka kami yang akan memperbaiki," jelasnya.
"Jadi, Pemda akan melaksanakan perbaikan dari dana BTT (biaya tidak terduga) sesuai perintah bupati, agar tanggul yang jebol bisa segera selesai," pungkasnya.***
