Selain itu, kata dia, Wismoyo juga selalu mengingatkan tentang wejangan Jawa, ojo ngerasani wong, yang artinya jangan membicarakan kejelekan orang lain.
"Ajaran-ajaran filosofis Pak Wismoyo ini sangat berpengaruh pada saya sampai saat ini. Slain itu beliau selalu memberikan teladan dalam memimpin," katanya.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Sederhana Ala Restoran, Cuma Butuh 3 Bahan
Prabowo.mengisahkan pernah suatu saat, pasukan yang dipimpin Wismoyo hendak melakukan latihan terjun payung di Lampung.
"Beliau tetap mau ikut, padahal lutut sedang cedera saat itu. Akhirnya disiasati agar Beliau diarahkan terjun dan mendarat ke arah danau, bagi kami lebih baik Beliau basah kuyup masuk danau ketimbang luka lututnya bertambah parah. Beliau selalu memberi teladan," kenang Prabowo.
Wismoyo Arismunandar lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada tanggal 10 Februari 1940, dan meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2021.
Ia menjadi Kepala Staf TNI AD pada 1993—1995 dan beberapa tahun sebelumnya menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Sandhi Yudha menggantikan Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Yogie S. Memet dan dia digantikan Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Sintong Pandjaitan.
Baca Juga: Jadwal Acara TV: MNCTV Jumat 29 Januari 2021, Ratu Buaya Putih, Kembalinya Raden Kian Santang
Pada upacara pelepasan jenazah di rumah pribadinya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Pandjaitan turut hadir dan berdiri di barisan para senior TNI AD yang melayat, di antaranya Jenderal TNI (Hor) Purn. Agum Gumelar, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tarub, dan Jenderal TNI (Hor) Purn. A.M. Hendropriyono.
Yang bertugas menjadi inspektur upacara di momen pelepasan almarhum ialah Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa dilakukan secara militer ke peristirahatan terakhirnya.***