JURNAL SOREANG- Bupati Bandung HM Dadang Supriatna (Kang DS) secara resmi membuka musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung di Hotel Sutan Raja Soreang, Sabtu 22 Juli 2023.
Musda untuk melakukan evaluasi perjalanan MUI selama lima tahun termasuk memilih nakhoda baru untuk periode 2023-2028.
Pembukaan Musda dihadiri Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Sjafei, Kepala Kemenag Kabupaten Bandung H. Abdurrahim, perwakilan Forkominda, Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya, dan perwakilan ormas-ormas Islam.
Dalam sambutannya Kyai Yayan mengatakan, sumber dana MUI Kabupaten Bandung bersama dengan MUI kecamatan dan MUI desa/kelurahan berasal dari APBD Kabupaten Bandung.
"Musda juga akan menetapkan program umum untuk 5 tahun ke depan dengan adanya sinergitas bersama Pemkab Bandung," katanya.
Baca Juga: Jelang Musda MUI Kabupaten Bandung, KH Yayan Hasuna Hudaya Siap Maju Lagi
Kyai Yayan mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengurus MUI yakni mau, mampu dan waktu.
"Karena di MUI lebih banyak keikhlasan sebab tidak ada gaji tetap bulanan seperti layaknya pegawai pemerintah atau swasta," ujarnya.
Seperti diketahui ada dua calon Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung yakni ketua umum periode 2018-2023, KH. Yayan Hasuna Hudaya, dan Wakil Ketua Tanfiziyah PCNU Kabupaten Bandung KH. Deden Hani Muzhoffar.
Mengenai adanya calon yang didukung PCNU Kabupaten Bandung, Kyai Yayan mengatakan, dirinya menyambut baik karena ada upaya bersama memajukan MUI.
"Tinggal lihat profil dan track record serta komitmen untuk MUI Kabupaten Bandung. Kami serahkan semua keputusan pemilihan ini kepada tim formatur," katanya.
Untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung nantinya menggunakan metode formatur berjumlah 11 orang sesuai dengan peraturan organisasi (PO) MUI pusat.
Formatur tersebut terdiri atas ketua Dewan Pertimbangan MUI yang dijabat kepala Kemenag, ketua umum dan sekum MUI saat ini, 4 orang perwakilan MUI kecamatan dan 4 orang lembaga pendidikan/pesantren.***