JURNAL SOREANG - Guna menghindari praktek calo yang memberangkatkan pekerja ke luar negeri, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan sejumlah langkah.
Salah satu yang dilakukan BP2MI yakni dengan blusukan ke desa-desa dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, praktek-praktek ilegal seperti itu harus segera ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Miris! Sebanyak 461 Anak di Ukraina Terbunuh Dampak dari Perang Rusia
Menurutnya, hal ini jelas sangat membahayakan, dikarenakan sangat beresiko jika para pekerja berangkat ke luar negeri melalui jalur tidak resmi.
"Jalur ini sangat beresiko. Bahkan, pekerja sering mengalami kekerasan fisik bahkan dianiaya, pemerkosaan, kekerasan seksual, serta gajinya pasti tidak akan dibayar karena tidak pernah ada perjanjian kerja," ungkap Benny dalam keterangannya usai kegiatan yang dilaksanakan di Aula Desa Cikitu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 25 Februari 2023.
Selain itu, tambahnya, para pekerja ilegal juga diexploitasi jam kerja yang bisa mencapai 20 jam.
"Padahal kan sudah ada 8 jam. Kemudian diperjualbelikan dari majikan satu ke majikan yang lain," ujarnya.
Benny mencontohkan, seminggu yang lalu ia menerima informasi ada tujuh warga negara Indonesia yang bekerja di Irak. Padahal negara tersebut sedang konflik.
Ditegaskan Benny, Indonesia tidak akan pernah menempatkan pekerja ke negara konflik, terlebih ke negara Timur Tengah.
Pasalnya, kata ia, sudah sejak 2015 tidak boleh ada penempatan untuk pekerja rumah tangga ke negara konflik.
Benny menyebut, banyak peluang bagi para pekerja migran untuk bisa bekerja di luar negeri, seperti di industri, pabrik, dan kesehatan.
Akan tetapi, lanjutnya, untuk pekerja rumah tangga Timur Tengah, sudah dihentikan dan belum kembali dibuka karena berbagai pertimbangan dimana banyak kasus yang menimpa warga Indonesia.
Baca Juga: Memasuki Syaban 2023, Masih Punya Tanggungan Qadha Ramadhan? Berikut Niat hingga Tatacaranya
"Bayangkan, minggu lalu kita mendapatkan videonya adanya informasi pekerja di Irak. Kita langsung bertindak, komunikasi dengan perwakilan hingga itu belum bisa ditemui," bebernya.
"Bahwa yang bersangkutan ngomong di Irak, iya. Tapi dokumen-dokumennya sedang kita cari, misalnya dia itu di Irak itu dia di mana tinggalnya? Kalau perusahaan atau majikan siapa? Bisa dibayangkan ini resiko yang dialami oleh mereka-mereka yang bekerja secara tidak resmi," sambungnya.
Benny mengklaim, bekerja keluar negeri itu mudah dan gampang. Bahkan apabila tidak mempunyai biaya, maka akan disiapkan oleh pemerintah oleh negara.
"Yang berangkat secara resmi, pekerja diberikan pelatihan, dilepas oleh penjabat negara, bahkan negara memandang mereka ini pahlawan," imbuhnya.
Lebih jauh Benny menegaskan, sindikat calo harus diperangi oleh negara.
Negara, tambahnya, tidak boleh kalah dan penjara-penjara harus disiapkan khusus untuk para calo tersebut.
Baca Juga: Simak! Buah yang Kurang Dikenal Ini Ternyata Bisa Mencegah Kanker dan Diabetes, Harganya Murah Kok
"Salah satunya yang harus dilakukan yaitu dengan mengedukasi masyarakat, sosialisasi itu juga penting," pungkas Benny Rhamdani.
"Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News"***