JURNAL SOREANG, Kab Bandung – Abah Kusnadi (70 tahun), warga Sangkan Hurip Katapang Kabupaten Bandung, sudah 25 tahun menjadi pemulung, tapi penghasilannya sangat minim.
Dalam sehari bapak 7 anak itu hanya berpenghasilan kurang dari Rp 10 ribu, padahal sewa kamarnya per hari adalah Rp 15 ribu (minus Rp 5 ribu per hari).
Sementara, 3 dari 7 anaknya masih ikut dengan dia di kamar kontrakannya di kampung Ciborerang.
Baca Juga: Penghasilan Ojol Menurun Prof Obsatar Sinaga Kunjungi Tedi Trianajaya
Prihatin dengan kondisi tersebut, rektor Uninus Bandung Profesor Dr Obsatar Sinaga mendatangi kediaman Abah Kusnadi kemarin.
Kepada pria asal Tegal itu Obsatar memberi semangat dan sekaligus bantuan dana sebesar Rp 1 juta.
Dari dialog dengan guru besar Unpad itu terungkap, Kusnadi terpaksa menjadi pemulung karena tidak punya pekerjaan lain.
Baca Juga: Profesor Obsatar Sinaga : Sulit Jadi Presiden Kalau Bukan Orang Jawa
Ia pernah jadi tukang becak saat masih muda dulu di sekitar RS Emanuel Bandung, tapi kini sudah ditinggalkannya karena tidak kuat lagi.
Pekerjaan memulungnya itu pun hanya ia lakukan setengah hari saja karena fisiknya yang kini mulai renta dan banyaknya persaingan antarsesama pemulung di wilayahnya.
Obsatar mengingatkan agar Kusnadi mendekat pada Allah mengingat usianya yang sudah tua, shalat lima waktu, dan belajar mengaji.
Baca Juga: 3 Profesor Unpad Bergabung ke Uninus untuk Dongkrak Peringkat Unirank, Obsatar Sinaga Bangga
“Shalat lima waktu Bah, jangan hanya kadang-kadang, tapi harus rutin tiap hari lima kali, belajar juga membaca Al Qur’an mulai sekarang,” kata Obsatar.
Si Abah pun berjanji akan memenuhi permintaan Profesor Obi dan akan belajar ngaji dari istri atau anaknya.
Sementara, istri Kusnadi, Teti, hampir menangis saat menerima uang Rp 1 juta dari Pak Obi. “Belum pernah kami dapat bantuan sebesar ini,” katanya terisak. ***
Baca Juga: Guru Besar UNPAD Obsatar Sinaga Soal Nasib Prabowo Subianto di Tahun Politik 2024