Longsor Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jamparing Institut: Perlu Kajian Lingkungan dan Audit Investigasi APH

16 November 2022, 11:11 WIB
Dadang Risdal Aziz Direktur Jamparing Institut pemerhati kebijakan pemerintah, saat memberikan keterangan kepada Jurnal Soreang, Rabu 16 November 2022. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Dadang Risdal Aziz direktur Jamparing institut pemerhati kebijakan pemerintah, menyoroti terjadinya longsor di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Senin 14 November 2022.

Akibat terjadinya bencana longsor tersebut, salah seorang warga sekitar meninggal dunia akibat tertimbun longsoran material.

Terjadinya bencana longsor di kawasan tersebut, mendapat sorotan jamparing institut pemerhati kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Persahabatan Internasional : Sports Mole Prediksi Oman akan Dihajar Jerman 0-3                             

"Memang sekarang lagi musim penghujan, sehingga rawan terjadi bencana baik longsor ataupun banjir," kata Dadang Risdal Aziz direktur Jamparing Institut saat dihubungi Jurnal Soreang, Rabu 16 November 2022.

Namun, kata Risdal sapaan akrab direktur Jamparing institut, selain dampak perubahan musim juga diprediksi akibat adanya kerusakan lingkungan.

"Semua stakeholder harus turun dalam mengkaji kerusakan lingkungan, yang diprediksi berdampak terjadi bencana longsor," jelasnya.

Baca Juga: Ghana vs Swiss, Prediksi Skor Pertandinngan Persahabatan Pra Piala Dunia 2022 Qatar, Siapa Bakal Menang?

Risdal mengatakan, dalam beberapa tahun ke belakang kawasan kabupaten Bandung wilayah selatan terdapat beberapa kegiatan yang berada di kawasan hutan.

"Ada beberapa kegiatan proyek nasional yang dilakukan di kawasan hutan, bahkan hutan lindung," tuturnya.

Sementara itu, kawasan hutan tersebut merupakan wilayah serapan air yang berada di kawasan hulu sungai Ciwidey.

Baca Juga: Meksiko vs Swedia, Pertandingan Persahabatan Pra Piala Dunia 2022 Qatar, Berikut Ini Prediksi Skornya, Berapa?

"Harusnya kawasan serapan air hulu sungai harus dijaga dan dilestarikan, karena bisa berdampak terjadinya longsor atau banjir bandang," tegasnya.

Dengan demikian, Risdal menegaskan seluruh stakeholder tentang lingkungan harus dikaji bersama, agar hal tersebut tidak terjadi dikemudian hari.

"Kajian atas kerusakan lingkungan harus benar benar dikaji, agar bisa mengantisipasi terjadinya bencana akibat rusaknya kawasan hulu," katanya.

Baca Juga: Prediksi Skor Laga Persahabatan Pra Piala Dunia 2022 Qatar, Pertemukan Arab Saudi vs Kroasia, Ini Lengkapnya

Lebih lanjut Risdal mengatakan, selain perlu dikaji secara menyeluruh kerusakan kawasan hutan dan serapan air, juga perlu dibarengi audit investigasi dari penegak hukum.

"Ya, harus ada kajian khusus yang dibarengi audit investigasi dari penegak hukum untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler