Hari Anak Nasional Diwarnai Perundungan Anak di Tasikmalaya, Ini yang Harus Dilakukan Pihak Sekolah

25 Juli 2022, 21:41 WIB
Salah satu kegiatan di MPLS di SMP daerah Baleendah. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) seharusnya lebih membuat para siswa bersikap humanis dan relijius. /SMP PCI/

JURNAL SOREANG- Di tengah peringatan Hari Anak Nasional diwarnai dengan adanya perundungan (bully) di Tasikmalaya sehingga anak meninggal dunia.

Untuk itu, hasil Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) seharusnya lebih membuat para siswa bersikap humanis dan relijius.

Seperti di SMP Prima Cendekia Islami (PCI) Baleendah Tahun Ajaran 2022/2023 yang resmi menutup MPLS  padai Kamis, 21 Juli 2022 oleh Kepala SMP PCI  Beny Saputro, S. Pd., M. Pd.

MPLS tahun ini terasa istimewa dan sangat berkesan baik bagi sekolah maupun para siswa, karena dapat dilaksanakan secara luring. Pada tahun ajaran sebelumnya, dalam kondisi pandemi Covid19, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dilaksanakan secara daring.

Baca Juga: Prihatin, Hari Anak Nasional 2022 Diwarnai Perundungan Hingga Anak Meninggal

Selama MPLS, seluruh siswa begitu antusias. Para siswa dan guru dapat lebih maksimal melaksanakan pengenalan lingkungan sekolah. "Semoga ini menjadi awal yang baik untuk menumbuhkan motivasi belajar para siswa SMP PCI," tambah Beny.

 Banyak hal dan wawasan baru yang dapat dipetik selama kegiatan MPLS ini berlangsung. Kepada para siswanya, Kepala SMP PCI berpesan agar belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga nama baik almamater, dan menunjukkan ahlak dan adab yang baik yang menjadi ciri sekolah Islam", pesan Beny kepada 112 siswa baru SMP PCI.

Pelaksanaan MPLS menghadirkan konsep dan paradigma baru yang lebih humanis, ceria, dan menyenangkan. Jauh dari kesan orientasi studi yang biasanya menegangkan dengan tugas-tugas yang aneh-aneh dari para seniornya.

Baca Juga: Sebanyak 541 Siswa Baru SMP dan SMA Al Ma’soem Mengikuti MPLS Virtual 12-15 Juli 2021

"Kita ingin menunjukkan pandangan baru, bahwa masa pengenalan lingkungan sekolah tidak lagi sesuatu hal yang menakutkan ataupun membosankan, tetapi justru nyaman dan menyenangkan," katanya yang menyebutkan perundungan juga dihindari.

Beny mencontohkan, untuk menyambut kehadiran siswa baru SMP PCI di sekolah, kepala sekolah, para guru, dan kakak-kakak kelasnya memberikan cinderamata sekuntum bunga tanda cinta.

Hal ini memberi kesan mendalam bagi para siswa baru sebagai simbol kecintaan, kehangatan, dan kegembiraan civitas sekolah menyambut para siswa baru dengan penuh kasih sayang.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler