JURNAL SOREANG - Beberapa titik jalan di lingkungan komplek pusat pemerintahan Kabupaten Bandung, terkesan dibiarkan rusak sehingga terasa tidak nyaman dipandang atau dilalui.
Infrastruktur jalan lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), seharusnya menjadi cermin majunya pembangunan di setiap wilayah.
Kalau melihat kondisi akses jalan lingkungan Pemkab seperti itu, bagaimana dengan kondisi infrastruktur yang berada di wilayah kecamatan ataupun desa dan perkampungan.
Hal tersebut dikatakan Dadang Risdal Aziz ketua jamparing institut pemerhati kebijakan pemerintah, menurutnya, dirinya merasa prihatin melihat kondisi infrastruktur jalan khususnya di lingkungan komplek pemkab Bandung.
"Ada beberapa titik jalan yang dibiarkan berlubang, dan pasti membuat tidak nyaman dilalui dan dipandang karena berada di pusat pemerintahan," kata Dadang Risdal kepada Jurnal Soreang, Sabtu 9 Juli 2022.
Komplek pemkab merupakan pusat pelayanan publik yang banyak dikunjungi masyarakat atau investor, maka seharusnya menjadi cerminan suksesnya pembangunan daerah.
"Kalau lingkungan pusat pemerintah saja sudah terlihat kumuh, jalan dibiarkan rusak, bagaimana dengan kondisi infrastruktur jalan di wilayah," jelasnya.
Dengan dibiarkannya kondisi tersebut, Risdal sapaan ketua Jamparing institut mempertanyakan kinerja dinas terkait khususnya Dinas PUTR yang membidangi terkait infrastruktur khususnya jalan.
"Kinerja dinas PUTR patut dipertanyakan, kalau melihat kondisi jalan lingkungan Pemkab Bandung dibiarkan lama rusak atau berlubang," tuturnya.
Selain itu, Risdal juga mempertanyakan peran pengawasan dari DPRD, Inspektorat khususnya kepada Bupati Bandung dan semua perangkat daerah kabupaten Bandung.
"Jalan lingkungan Pemkab Bandung kan dilalui setiap hari oleh mereka, tapi kenapa pemeliharaannya telat ketika ada jalan yang berlubang bahkan terkesan dibiarkan karena dibiarkan lama," katanya.
Kalau dibiarkan berlubang, kata Risdal, khawatir menumbuhkan kecelakaan, sebab selain menjadi pusat pelayanan saat hari libur komplek pemkab Bandung juga sering dikunjungi masyarakat.
"Saya merasa miris, kondisi jalan berlubang titiknya tidak jauh dari gedung Bappeda dan DPMPTSP, padahal kedua gedung tersebut sangat jelas perannya," tegasnya.
Sementara dinas PUTR melalui UPT Sapras wilayah Soreang belum merespon saat dihubungi Jurnal Soreang melalui sambungan telponnya.***