JURNAL SOREANG - Warga Cileunyi Kulon dihebohkan dengan penemuan mayat yang sudah tinggal tulang belulang, tepatnya di komplek DPR, Desa Cileunyi Kulon, Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada Senin 5 Juli 2022.
Diketahui mayat tersebut adalah Tedi (50) yang sudah lama tinggal di rumah itu.
Namun saat ditemukan, jasad Tedi sudah menjadi tulang belulang dengan posisi duduk di kursi menghadap ke sebuah komputer.
Pada awalnya, warga sekitar tidak menaruh curiga apa pun terhadap rumah korban yang menghadap ke sepetak kebun itu, kendati di sebelah kanannya ada rumah lainnya.
Warga hanya menduga, jika korban tengah pergi ke luar kota.
Sehingga, rumah tersebut seolah nampak tak terawat dan tak berpenghuni, bahkan halaman rumahnya pun sudah ditumbuhi rumput ilalang yang sudah meninggi.
Bahkan Ketua RW setempat, Ahmad Hidayat (60) mengatakan jika warga menduga kalau Teddy (50) sang pemilik rumah pergi meninggalkan rumahnya.
"Sebab tidak terdapat hal yang mencurigakan, bahkan tak tercium bau saat melintas depan rumah itu," kata Ahmad, di TKP, Selasa 5 Juli 2022.
Bahkan Ahmad mengaku jika ia sering melewati depan rumah korban.
"Hampir tiap hari saya lewat depan rumah itu, sebab saya berkebun tepat di depan rumah korban.
"Korban merupakan penghuni komplek DPR paling lama, sejak pertama kali komplek ini di bangun," kata Ahmad.
Kemudian Ahmad pun menjelaskan, awal ditemukannya penghuni rumah sudah menjadi mayat dalam keadaan tulang belulang.
"Adiknya dari Bekasi mengecek ke lokasi sekitar pukul 14.00," kata Ahmad.
" Ia meminta izin kepada saya karena ingin melihat kondisi rumahnya sebab sudah lama tak komunikasi dengan kakaknya," kata dia.
Pada waktu itu, rumah tersebut dalam keadaan terkunci.
Sehingga dikatakan Ahmad, ia bersama adik korban dan warga lainnya berupaya untuk mendobrak rumah tersebut.
"Menurut adiknya, sudah 2 tahun dihubungi tak bisa, dan tidak ada kabar. Maka adiknya itu ingin melihatnya, ternyata rumahnya dikunci dan didepan banyak rumput liarnya," kata Ahmad.
Setelah pintu berhasil dibuka, di dalam rumah sudah dalam keadaan kotor dan berdebu, juga terdapat sepeda motor.
"Ditemukan di ruang kerjanya dengan posisi duduk di kursi menghadap komputer, sudah kering tinggal tulang, dan sudah tak tercium bau," katanya.
Sontak saja, adik korban, kata Ahmad, langsung nangis karena ia meyakini jika jasad tengkorak tersebut adalah kakaknya.
"Diketahui karena melihat pakaian, dan tas yang ada di samping, selain itu memang almarhum bekerjanya selalu depan komputer," katanya.
Ahmad mengatakan, tak tahu kapan meninggalnya, mungkin lebih dari satu tahun karena tersisa tulang.
"Almarhum memang memiliki penyakit jantung. Selain itu barang-barang, seperti uang, komputer, motor dan lainnya tak ada yang hilang," katanya.
Sehingga kata Ahmad, pihak keluarga, memilih segera dimakamkan karena tak ada tanda-tanda kekerasan atau perampokan.***