Indonesia Masuki Era Bonus Demografi, BP2MI Bersinergi dengan YPPGMI Salurkan Pekerja ke Luar Negeri

5 Februari 2022, 18:15 WIB
Nota Kesepahaman antara BP2MI bersama YPPGMI terkait penyaluran pegawai keluar negeri. /Dok. YPPGMI

JURNAL SOREANG - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin sinergi dengan Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI).

Langkah sinergitas ini dilakukan mengingat saat ini Indonesia memasuki era Bonus Demografi, di mana 70 persen atau sebanyak 180 juta penduduknya merupakan angkatan kerja.

Jelas, hal tersebut membuat persaingan dunia kerja di Indonesia menjadi sangat sulit.

Baca Juga: Iseng Numerologi! Seberuntung Apa Tanggal Lahir Anda, Minggu Ke 2 Februari 2022, Root 1-3 Pikirkan Dua Kali

"Jadi, jumlah angkatan kerja sebanyak 180 juta ini mau dikemanakan? Apakah pemerintah sanggup menciptakan lapangan kerja untuk 180 juta? Tidak mungkin kan?" ucap Ketua YPPGMI, Asep Ikhsan kepada Jurnal Soreang, Sabtu 5 Februari 2022.

Oleh karena itu, pihaknya kemudian menjalin sinergi dengan BP2MI untuk mengatasi persoalan ini.

Asep Ikhsan membeberkan, sebanyak 56 negara menjadi tujuan bekerja Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk Jepang, Tiongkok, Korea, dan Jerman yang notabene sektor produksinya diminati oleh seluruh dunia.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Klub dari Inggris, Manchester United Dijuluki Sebagai ‘The Red Devils’, Sengaja Dibuat?

"Artinya, negara penghasil produk-produk yang tersohor atas kualitasnya tersebut dikerjakan oleh tenaga-tenaga profesional yang memadukan teori dan praktek lapangan," jelasnya.

Melihat besarnya peluang, YPPGMI dan BP2MI kemudian mendorong para pekerja yang memiliki keterampilan, kemampuan, dan kompetensi untuk bisa bekerja di luar negeri, terutama di negara-negara tersebut.

Dilanjutkannya, dampak dari bekerja di luar negeri adalah PMI akan tahu soal teknis operasional cara bekerja orang-orang yang menghasilkan produk berkualitas nomor 1 di dunia itu.

Baca Juga: Jadi Negara Pertama! Jika Brasil Bisa Sandingkan Medali Emas Olimpiade dan Trofi Juara Piala Dunia

"Sehingga ketika pulang ke Indonesia, mereka membawa berbagai pengalaman etos kerja dari luar negeri untuk diterapkan di sini," sambungnya.

Apabila PMI menemui hambatan saat bekerja di luar negeri, ucapnya, tidak perlu khawatir karena ada BP2MI yang siap melayani semaksimal mungkin.

"BP2MI bertugas untuk membantu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bermasalah di luar negeri," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Bandung dan Sekitarnya, Minggu 6 Februari 2022

Mengingat tugas yang sedemikian penting tersebut, pihaknya mendorong BP2MI untuk mendapat tambahan anggaran, sehingga ke depannya BP2MI bisa lebih bersuara untuk PMI.

Ia menambahkan, BP2MI juga bertugas melakukan pendataan calon PMI yang akan bekerja ke 56 negara tujuan.

"Syarat bagi masyarakat yang ingin menjadi PMI, minimal harus memiliki kemampuan berbahasa sesuai dengan negara tujuannya masing-masing," terang Asep Ikhsan.

Baca Juga: Nabi Suami Teladan: Terungkap! Rahasia di Balik Nabi Menikahi Sayidatina Shafiyah Binti Hayi

Masyarakat tinggal membuka laman BP2MI atau pihak resmi yang ditunjuk oleh pemerintah, salah satunya YPPGMI yang dipimpin oleh Asep Ikhsan. ***

Editor: Yusup Supriatna

Tags

Terkini

Terpopuler