Kang DS Kembali Luncurkan Desa Ekraf, Ini Tujuannya bagi Masyarakat

16 Desember 2021, 22:11 WIB
Setelah peluncuran Desa Ekonomi Kreatif (Desa Ekraf) pertama, tanggal 3 November 2021, Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, Meresmikan kembali Desa Ekraf yang kedua. /Rudiat/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Setelah peluncuran Desa Ekonomi Kreatif (Desa Ekraf) pertama, tanggal 3 November 2021, Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna atau Kang DS,  Meresmikan kembali Desa Ekraf yang kedua. Kegiatan peluncuran aktivasi Desa Ekraf melalui program Creative Camp Bedas ini dilaksanakan di Gerbang Griya Bandung Indah, Desa Buah Batu Kecamatan Bojongsoang, Rabu Malam 15 Desember 2021.

Bupati sekaligus meluncurkan program aktivasi Desa Ekraf sejumlah tiga desa dan satu pondok pesantren; Desa Ekraf Buahbatu dengan mengangkat tema Desa Batik, Desa Ekraf Mekarsari dengan mengangkat tema Desa Sejarah, Desa Ekraf Nagrak, dan Pondok Pesantren Al-Mukhlis Cangkuang dengan mengangkat tema Kampus Wisata.

Dalam kesempatan peluncuran tersebut, turut hadir kepala desa dari 3 desa, unsur Muspika Kecamatan Bojongsoang, Anggota DPRD Jawa Barat, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Bandung.

 Baca Juga: Bangkitkan Ekraf, Bupati Bandung Launching Creative Camp Bedas

Dadang Supriatna menyampaikan bahwa Kabupaten Bandung memiliki potensi yang sangat besar, ia mengajak hadirin untuk meluruskan niat, membulatkan tekad, agar mampu pemberdayaan semua potensi.

Bukan hanya sumber daya alam, pertanian, mengandalkan industry, atau mengandalkan teknologi informasi, akan tetapi harus mampu mendorong dan menghidupkan ekonomi kreatif.

Terkait dengan aktivasi Desa Batik di Buahbatu Bojongsoang melalui program Creative Camp Bedas, Dadang yakin akan bisa mendorong kegiatan ekonomi kreatif di Bojongsoang.

 Baca Juga: DPRD Kabupaten Bandung Gelar Sidang Paripurna, Bupati Bandung Setujui Raperda Ekraf dan Minol

“Saya memiliki keyakinan, Creative Camp Bedas bisa memajukan banyaknya kegiatan ekonomi kreatif yang luar biasa banyaknya. Bojongsoang memiliki potensi luar biasa. Dengan kolaborasi dengan berbagai sektor, daerah ini bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di Bojongsoang,”tegas Dadang.

Dadang mendorong kepada KBCH agar bisa mengaktivasi sejumlah 100 desa pertahunnya. Walaupun baru terrealisasi 4 desa. Walaupun tanpa bantuan APDB, KBCH mampu merealisasikan programnya.

“Tapi insya Allah, sekarang sudah di-SK-kan, mudah-mudahan terjadi komunikasi dan kordinasi dengan baik dengan pak Kadis bagaimana caranya. Sehingga ikhtiar mengaktivasi 100 desa bisa terwujud. Mudah-mudahan tahun 2022 bisa merealisasikan aktivasi 100 Desa Ekraf,”kelakar Dadang.

 Baca Juga: Raperda Ekraf Hadir untuk Melindungi dan Mendampingi, Pansus III DPRD Kabupaten Bandung Mantapkan Tahapan

Dadang meminta kepada pelaku Ekraf yang hadir, tidak perlu khawatir dengan persoalan modal karena pemerintah Kabupaten Bandung, sudah mencanangkan Rp40 milyar tiap tahunnya untuk memberikan modal tanpa bunga untuk pelaku ekonomi kreatif.

“Bapak/ Ibu tidak perlu khawatir dengan permodalan, jika di setiap RW memiliki keahlian, tidak usah khawatir soal moda, nanti akan saya bantu, insya Allah saya memiliki program, sudah dicanangkan bantuan 40 milyar pertahun, sehingga pak kadis tidak perlu khawatir, Kang Rakha dan KBCH punya konsep bagaimana merekrut pelaku ekonomi kreatif sehingga bisa menghidupan ekonomi kreatif,”ujarnya.

“Secara teori, jika di tiap-tiap desa bisa bangkit ekonominya, maka akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi. Bral, anaking segera laksanakan ini program,”pinta Dadang.

Baca Juga: Masjid Punya Kekuatan Besar untuk Berantas Bank Emok atau Rentenir, DMI Jabar Gandeng BJB

Alasan lain kenapa mencanangkan bantuan tanpa bunga, karena di Kabupaten Bandung masih merajalela Bank Emok yang merusak dan mengubah karakter masyarakat bahkan menyebabkan peningkatan angka perceraian di Kabupaten Bandung.

Dadang berharap, mudah-mudahan dengan Creative Bedas Camp menjadi solusi agar bisa meningkatkan perekonomian pada keluarganya masing-masing dan mengantisipasi kehidupannya ke depan.

Semoga kolaborasi ekonomi kreatif, seni budaya, sumber daya alam bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bandung.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler