JURNAL SOREANG - Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara menyatakan, pihaknya memberikan perhatian penuh ke Kecamatan Rancaekek dalam penanggulangan banjir.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera melakukan pengerukan Sungai Cikeruh yang melintas di Rancaekek.
"Kami dari BPBD melakukan survei dan assessment pasca banjir Rancaekek. Hasilnya, memang harus segera dilakukan langkah-langkah konkret, salah satunya pengerukan Sungai Cikeruh harus segera dilakukan," ungkap Kang Adjo, sapaan akrabnya, kepada Jurnal Soreang saat dihubungi, Kamis 18 Februari 2021.
Baca Juga: Saatnya UMKM Go Global dengan Pemasaran Digital, Dosen FEB Utama Ikut Terjun Latih UMKM di Soreang
Adjo memaparkan, guna menanggulangi banjir, pihaknya sudah melakukan peninjauan di wilayah Desa Bojong Loa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa 16 Februari 2021.
Normalisasi terhadap Sungai Cikeruh tersebut, tambah Adjo, rencananya akan dilakukan sepanjang tiga kilometer.
Adjo menambahkan, nantinya pengerukan yang akan dilakukan ini akan berakhir di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.
Baca Juga: Anak Tenggelam di Waduk Saguling, Tim Rescue Basarnas Bandung Lakukan Pencarian
"Pengerukan serupa di wilayah Tegalluar pun akan dilanjutkan normalisasi sungai serupa," tuturnya.
Pihaknya mengakui, Rancaekek dan Dayeuhkolot saat ini masih menjadi titik banjir terparah di musim hujan.
Ketinggian banjir di Rancaekek, lanjut Adjo, mulai dari 20 hingga 150 sentimeter.
Terlebih Rancaekek dilintasi empat anak sungai Citarum yakni Sungai Cikeruh, Sungai Cimande, Sungai Cikijing, dan Sungai Citarik yang juga mengalir ke Kecamatan Bojongsoang.
"Karena itu dari hasil assessment di Rancaekek ini, nanti dalam Rapat Pimpinan kami dari BPBD akan mengusulkan agar penanggulangan di Rancaekek ini menjadi prioritas dalam menyiapkan sarana prasarana untuk penanggulangan banjir," imbuh Akhmad Djohara. ***