Network
JURNAL SOREANG - Dampak Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat Minggu 7 Februari 2021, Sungai Cipunagara meluap yang mengakibatkan banjir.
Ternyata bukan hanya kali ini saja bencana banjir ini terjadi. Karena lokasinya yang dilintasi Sungai Cipunagara, membuat wilayah ini menjadi langganan banjir ketika musim penghujan tiba.
Selain banyak bangunan dan harta benda yang terendam, warga Pamanukan pun harus dievakusi dan mengungsi karena terjebak banjir.
Baca Juga: Alhamdulillah, Remaja Masjid Ciamis Berkembang Pesat, Biasakan Remaja Berinfak dan Menabung
Kondisi seperti ini pernah terjadi pada tahun 2014 silam. Akan tetapi sekarang bahkan lebih besar karena ketinggian air sungai, apabila dilihat di tiang jembatan, sudah melebihi 7,60 Mdpl.
Dampaknya, ribuan hektar sawah dan kolam atau tambak serta pemukiman terendam. Banjir tidak hanya terjadi di pusat kota saja, tetapi juga di pedalaman desa seperti Desa Mulyasari, Desa Pamanukan, Desa Pamanukan Hilir, Desa Rancahilir, juga Desa Lengkong dengan ketinggian air mencapai 20 cm sampai 1 meter, bahkan ada lokasi yang ketinggiannya hingga 1,5 meter.
Melihat bencana banjir tersebut, para pemuda yang tergabung dalam Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) langsung bergerak dan membantu para korban dan pemerintah setempat.
Baca Juga: Kolaborasi ganteng Aldebaran Dan Rafael, Pasangan Ganda Putra Versi Ikatan Cinta
DPD Bapera Jabar melalui Ketua DPD Bapera Kabupaten Subang, H. Arief Soewandi, S.H., melaksanakan bakti sosial di lokasi bencana banjir.
Giat yang dilakukan di antaranya membagikan paket sembako dan nasi bungkus untuk warga masyarakat korban banjir.
