RSUD Soreang, Riwayatmu Kini

29 Januari 2021, 00:03 WIB
Bupati Bandung bersama jajarannya meninjau Gedung Baru RSUD Soreang yang kini berganti nama Menjadi RSUD Otto Iskandardinata, Kamis 28 Januari 2021 /Humas Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG - RSUD Otto Iskandardinata, yang menelan biaya 320 miliar rupiah dari APBD murni Kabupaten Bandung, telah diresmikan oleh Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, pada Kamis 28 Januari 2021.

Digadang-gadang sebagai yang termegah dan terlengkap fasilitasnya, rumah sakit tipe C ini berdiri di atas lahan seluas 7,3 hektar (ha) dengan bangunannya sendiri seluas 4,3 ha.

Dengan diresmikannya RSUD Otto Iskandardinata sebagai pengganti RSUD Soreang, masyarakat kemudian dibuat bertanya-tanya atas nasib rumah sakit lama.

Baca Juga: RSUD Otto Iskandardinata Diresmikan, Fahmi: Ubah Paradigma Rumah Sakit untuk Orang Sakit, Ini Alasannya

"RSUD Soreang itu akan dipersiapkan dulu untuk rumah sakit penanganan Covid-19 sebelum fasilitas pendidikan," ungkap Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, dalam keterangannya seusai peresmian RSUD Otto Iskandardinata di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 Januari 2021.

Dadang menuturkan, RSUD Soreang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan PCR maupun Rapid Test Covid-19.

"Gedung lama RSUD Soreang pun bisa digunakan untuk tempat isolasi," katanya.

Baca Juga: Diklaim Sebagai Rumah Sakit Bintang 5, RSUD Otto Iskandardinata Resmi Dibuka, Ini Penjelasan Bupati Bandung

Ia berharap, warga yang diketahui positif Covid-19 dan kondisinya tidak terlalu parah bisa melakukan isolasi mandiri.

Dan apabila kondisinya termasuk parah, RSUD Soreang bisa dijadikan tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19.

Sesudah perpindahan pelayanan ke RSUD Otto Iskandardinata selesai, RSUD Soreang akan digunakan sebagai tempat pendidikan kesehatan yang nantinya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi lainnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Terancam dihentikan akibat Kerumunan, Ini Kata Amanda 'Andin Manopo dan Arya 'Aldebaran' Saloka

"Di antaranya, dibuat universitas atau akademi dalam bidang pendidikan keperawatan, gizi, dan lain-lain," ujar Dadang.

Ia menyatakan, hal tersebut termasuk dalam upaya memperkuat Sumber Daya Manusia di Kabupaten Bandung, baik untuk kebutuhan di dalam maupun ke luar negeri.

"Mengingat perawat yang bekerja di luar negeri atau negara Timur Tengah gajinya cukup besar, kita berusaha untuk ciptakan hal itu.

Baca Juga: Ilmu Komunikasi Sangat Menarik, ‘Seksi’, dan Dipakai Ilmu Lain yang juga digunakan oleh ilmu-ilmu yang lain

Untuk itu, skillnya disiapkan untuk diberangkatkan ke berbagai negara," imbuhnya. ***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler