Diklaim Sebagai Rumah Sakit Bintang 5, RSUD Otto Iskandardinata Resmi Dibuka, Ini Penjelasan Bupati Bandung

- 28 Januari 2021, 22:23 WIB
Bupati Bandung H. Dadang M Naser saat menandatangani batu prasasti tanda diresmikannya RSUD Otto Iskandardinata, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 Januari 2021.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser saat menandatangani batu prasasti tanda diresmikannya RSUD Otto Iskandardinata, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 Januari 2021. /Jurnal Soreang/Dok.Humas Pemkab Bandung
JURNAL SOREANG - Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, RSUD Otto Iskandardinata merupakan Kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung.
 
Hal tersebut disampaikan Bupati saat peresmian gedung RSUD dengan nama Otto Iskandardinata di Jalan Gading Tutuka I, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 28 Januari 2021.
 
"Pembangunan rumah sakit ini dengan menggunakan anggaran lebih dari 320 miliar rupiah, murni dari APBD Kabupaten Bandung," kata Dadang kepada wartawan usai menandatangani prasasti tanda diresmikannya rumah sakit tersebut.
 
 
"Alhamdulillah bisa diselesaikan di ujung jabatan saya yang mau berakhir pada 17 Februari mendatang. Sehingga dibuat jadwal peresmian pada 28 Januari ini," jelasnya.
 
Dadang menjelaskan, pembangunan RSUD Otto Iskandardinata melewati proses perjalanan panjang. Di awal mula kepemimpinannya sebagai Bupati Bandung, rancangan pembangunan rumah sakit ini diajukan.
 
"Sebelumnya, rumah sakit ini direncanakan pembangunannya tujuh hingga sembilan lantai. Karena anggarannya intern dari APBD Kabupaten Bandung, sehingga pembangunannya menjadi lima sampai tujuh lantai," jelasnya.
 
 
Ia dengan bangga menyatakan bahwa RSUD Otto Iskandardinata dengan 314 tempat tidur (bed) ini merupakan rumah sakit termegah berdasarkan keterangan dari para pejabat maupun Asosiasi Rumah Sakit Daerah Indonesia.
 
"Saya bermimpi ingin menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Fasilitasnya masih luas, lahannya ada 7,3 hektar (ha). Yang 700 meter sudah dipakai Zakat Center sebagai penopang rumah sakit," ujarnya.
 
Dadang berharap, sisa lahan yang belum digunakan seluas kurang lebih 3 ha dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Suatu saat nanti, akan ada hotel dan kegiatan klinik yang berorientasi bisnis, di antaranya klinik untuk operasi hidung dan mata.
 
 
Lebih jauh Dadang memaparkan, rumah sakit tersebut akan difasilitasi dengan peralatan untuk operasi jantung yang modern. Hal ini dimaksudkan agar warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan jantung tidak perlu pergi ke Singapura atau luar negeri.  
 
"Bangunan rumah sakit ini memang mahal dalam pembuatannya, karena ditunjang dengan struktur yang kuat dalam pembangunannya. Ada penopang elektrik atau serba digital. Termasuk dalam proses mengantar obat, sehingga orang tak perlu bolak balik," akunya.
 
Tidak hanya itu, Dadang menambahkan, fasilitas oksigen juga tersedia di berbagai ruangan di rumah sakit ini. Oksigen bisa diproduksi sendiri dan didistribusikan untuk 62 Puskemas dan beberapa Poned (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) di seluruh Kabupaten Bandung, juga bisa dijual ke rumah sakit penunjang lainnya.
 
 
Dikatakan Dadang, RSUD Otto Iskandardinata yang dibangun secara multi years (tahun jamak) ini masih termasuk ke dalam tipe C karena ada proses yang harus ditempuh untuk naik ke tipe B. 
 
"Yakin kalau ada tim penilai masuk ke rumah sakit ini bisa menjadi tipe B. Izin mendirikan sudah dirintis menjadi kelas B," akunya.
 
Dalam pengelolaannya, dirinya berharap bisa dilakukan secara profesional. Mengingat, kendati rumah sakit ini masih termasuk ke dalam tipe C, akan tetapi sudah paripurna dan bintang lima.
 
 
Disinggung terkait pelayanan kesehatan untuk masyarakat, Dadang mengatakan, RSUD Otto Iskandardinata belum membuka pelayanan secara penuh dan menyeluruh untuk saat ini. 
 
Hal tersebut disebabkan karena pihak pengelola rumah sakit memerlukan waktu untuk melakukan kepindahan pelayanan secara bertahap dari rumah sakit lama, yakni RSUD Soreang, ke rumah sakit baru, RSUD Otto Iskandardinata.
 
Dadang menaruh harapan bahwa dengan adanya peresmian RSUD Otto Iskandardinata, hal ini bisa menjadi penunjang pertumbuhan Soreang sebagai ibukota Kabupaten Bandung.
 
 
"Rumah sakit ini milik rakyat dan milik Pemda Kabupaten Bandung," pungkasnya. ***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x