Network
JURNAL SOREANG – Baru sekitar 10 persen mikroorganisme di Indonesia yang teridentifikasi, sehingga pemanfaatannya belum optimal.
Padahal, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, termasuk mikroorganisme, yang tinggi.
Hal itu sangat disayangkan mengingat mikroorganisme bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, termasuk menghasilkan energi listrik terbarukan.
Baca Juga: Organiasi Mahasiswa Pun Harus Sesuaikan Kegiatan secara Daring
Dosen sekaligus peneliti Fakultas Bioteknologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Renna Eliana Warjoto mengatakan, listrik tak hanya bisa dihasilkan dari tenaga air, angin, surya atau uap, tetapi juga dari makhluk.
Hal itu ia tuangkan dalam hasil penelitian berjudul "Bagaimana Mahluk Hidup Bisa Menjadi Sumber Daya Listrik Terbarukan" yang dirilis The Conversation 11 November 2020.
Menurut Renna, para ilmuwan sudah mengamati kemampuan sejumlah mikroorganisme dalam menghasilkan listri, sejak seabad lalu.
Baca Juga: Masih Ada Mitos Seputar Vaksin Covid-19. Ini Faktanya!
"Perubahan materi organik menjadi energi listrik dengan bantuan mikroorganisme ini terjadi dalam sistem bioelektrokimia," tutur Renna.
