Network
JURNAL SOREANG - AUKUS adalah kelompok Negara Autralia, United Kingdom dan United Nation.
Kelompok ketiga negara menyetujui dan bekerja sama untuk bekerja sama di bidang tekhnologi persenjataan dengan adanya penambahan senjata hipersonik.
Ketiga negara membentuk aliansi pertahanan AUKUS diantaranya berbagi teknologi kelautan, kekuatan nuklir.
Baca Juga: Bertemu Cristiano Ronaldo di Toko Pakaian, Ini Awal Kisah Cinta CR7 dengan Georgina Rodriguez
"Kami … berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hypersonic dan kontra-hypersonic, dan kemampuan peperangan elektronik, serta untuk memperluas berbagi informasi dan untuk memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan," kata pihak ketiga negara.
Pihak Inggris diwakili oleh perdana menteri Boris Johnson, pihak US diwakili oleh presiden Joe Biden. Pada pihak Australia diwakili oleh perdana menteri Scott Morrison.
Pihak AUKUS mengakui bahwa mendapatkan progress dari kemajuan dari kerjasama di area pertahanan laut untuk Australia.
Baca Juga: Gemes! Masakan Cheryl Hampir Jadi Pemenang di Galeri Masterchef Indonesia Namun Digagalkan Arsyan
Mereka juga menegaskan bahwa usaha tersebut sebagai bentuk kerjasama pada kualitas cyber, Artificial Intelligence, teknologi kuantum dan kemampuan lainnya.
"Seiring kemajuan pekerjaan kami dalam hal ini dan kemampuan pertahanan dan keamanan penting lainnya, kami akan mencari peluang untuk melibatkan sekutu dan mitra dekat," ujar mereka menambahkan.
Kabarnya US dan Australia telah memiliki program senjata hypersonic sedangkan UK bekerja sama pada pengembangan research pada area tersebut.
Baca Juga: Kambuaya dan Irianto Resmi ke Persib, Persebaya Datangkan Gareth Bale? Cek Faktanya
Sayangnya tahun lalu, AUKUS menyebabkan pertengkaran dengan Prancis atas Australia membatalkan kontrak dalam pembelian kapal selam Prancis secara konvensional.***
