Menjadi Guru Melek Digital di Era Kiwari, Begini Cara Mudahnya

21 November 2023, 13:37 WIB
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Menjadi Guru Melek Digital di Era Kiwari” pada Kamis 16 November 2023. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG – Teknologi digital menjadi salah satu faktor penting dalam mengakselerasi transformasi pendidikan Indonesia. Kemendikbudristek terus mendorong dan memfasilitasi transformasi digital dalam pembelajaran dan manajemen satuan pendidikan melalui berbagai platform digital serta program pengembangan kapasitas guru agar lebih melek digital.

“Saat ini kita sangat terbantu dengan teknologi, baik itu dari sisi pendidik, perencanaan sekolah, hingga operasional, sehingga semua platform yang dihadirkan tersebut betul-betul mampu menjadi penguat, dan mampu membersamai semua kebijakan-kebijakan lain yang diambil oleh Kemendikbudristek,” disampaikan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Menjadi Guru Melek Digital di Era Kiwari” pada Kamis 16 November 2023.

Hasan menyampaikan beberapa platform digital di dalam ekosistem teknologi Kemendikbudristek yang diperuntukkan kepada para guru dan manajemen satuan pendidikan, di antaranya akun Belajar.id, Platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.

 

“Platform digital itu menjadi titik ungkit dari proses peningkatan kualitas pendidikan kita,” ujarnya.

Agar berbagai platform yang disediakan Kemendikbudristek tersebut bisa dikenal, dikuasai, dan dimanfaatkan secara maksimal, Kemendikbudristek melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) melakukan kolaborasi dengan komunitas belajar yang terdiri dari para Duta Teknologi.

Sebanyak 207 guru yang terpilih menjadi Duta Teknologi terlibat aktif untuk menginspirasi para guru lain agar memanfaatkan platform teknologi guna menghadirkan pembelajaran yang menarik dan inovatif.

“Duta Teknologi adalah etalase berjalan yang membersamai rekan-rekan sejawatnya untuk bisa menguasai dan memanfaatkan beragam platform yang tersedia dengan baik, sekaligus menjadi inspirator dan percontohan berbagai praktik baik dalam dunia pendidikan Indonesia,” kata Hasan.

Baca Juga: Rakor SPBE 2023, Wujud Komitmen Kemendikbudristek dalam Mendukung Transformasi Digital, Ini Maksudnya

Para Duta Teknologi adalah guru terpilih dari kompetisi Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 2017.

“Dalam dua tahun terakhir terutama selama pandemi Covid-19, platform teknologi ini terbukti bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Kapusdatin.

Duta Teknologi, kata Hasan, merupakan jangkar untuk mewujudkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga para guru diminta untuk terus belajar dan memanfaatkan teknologi, agar dapat memberikan nilai tambah dalam proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.

 

“Kompetisi Duta Teknologi diadakan setiap tahun, dan para guru diundang untuk berpartisipasi, belajar, berbagi, dan menjadi bagian dari jangkar teknologi pendidikan Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, pemanfaatan platform-platform digital yang telah disediakan Kemendikbudristek juga terus dilakukan sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka di 38 provinsi.

Selain Duta Teknologi, komunitas lain yang juga aktif mengadvokasi pemanfaatan platform digital adalah adalah 34 Kapten Belajar.id yang merupakan guru terpilih yang menggerakkan adopsi pemanfaatan akun Belajar.id di provinsi masing-masing.

 

Dalam webinar tersebut hadir tiga narasumber lain, yakni  Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal, dan Pendidikan Dasar (PNFD) Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Juniell Mendrofa; Penerima Anugerah Daerah Jawara Belajar.id Kategori Wilayah 3T dan Duta Teknologi Provinsi Jawa Timur tahun 2022, Eka Nurviana Fatmawati; dan Duta Teknologi Provinsi Papua tahun 2023, Jean Soffian Banundi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler