Informasi Pribadi Warga Bocor di Internet, Ketahui 8 Efek Saat Abai Terhadap Keamanan Data Pribadi

14 September 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi Informasi Pribadi Warga Bocor, Ketahui 8 Efek Saat Abai Terhadap Keamanan Data Pribadi/ Unsplash/ Markus Spiske /

JURNAL SOREANG - Munculnya aksi peretas yang menamakan diri sebagai Bjorka yang mengklaim telah membocorkan data masyarakat dan sejumlah pejabat Indonesia tentu hal yang mengkhawatirkan.

Sayang, pada awal kemunculannya, alih-alih sigap menutup kebocoran data dan tingkatkan keamanan data warga, sebagian pejabat terkesan abai dan menyepelekan hal ini.

Namun benarkah warga tak perlu risau ketika data pribadi bocor  dan bahkan diperjualbelikan untuk berbagai kepentingan?

Baca Juga: Beberapa Grup Kpop Papan Atas Akan Tampil di The Fact Music Awards 2022, Seohyun SNSD Jadi Host!

Dilansir dari laman Twitter @lantip, berikut adalah kesalahan jika menganggap keamanan data pribadi bukan masalah besar.

1. Dijadikan sasaran
Data pribadi kita, bisa dimanfaatkan untuk menjual barang yang spesifik ke kita.

Data pribadi yang tersebar juga bisa dimanfaatkan untuk mengancam ranah pribadi hingga diskriminasi.

Baca Juga: Simak! Berikut 3 Tips Meningkatkan Gairah Bercinta, Pasutri Bisa Optimal Lakukan Hubungan Intim

2. Rekayasa emosi
Dengan data pribadi kita, lingkup sosial di kita di internet bisa dengan mudah dipetakan.

Dengan mengubah sedikti seja, misalnya di media sosial news feed, akan berpengaruh ke emosi.

Preferensi untuk membenci atau mendukung, bukan lagi pilihan bebas tetapi bisa disetir oleh pemegang data.

Baca Juga: Kihyun MONSTA X Dikonfirmasi Akan Melakukan Comeback Solo di Bulan Oktober

3. Internet tidak pernah lupa
Sekali data pribadi tersebar, nyaris tidak ada yang bisa kita lakukan.

Pemerintah yang sadar akan meminta situs-situs peng-index akan meminta lakukan takedown data, tetap tetap tidak bisa menjangkau individu atau perusahaan yang telah mendapatkan data tersebut.

Dengan kata lain, data kita akan selau ada di Internet.

Baca Juga: Kenali 6 Penyebab Keputihan Selama atau Setelah Hubungan Intim, Nomor 4 Buat Miss V Meradang

4. Mengurung pikiran
Dengan data pribadi kita, sekelompok orang yang mempunyai modal bisa mengelompokan kita, dikurung dalam ruang yang bernama 'echo chamber'.

Dengan langkah ini kita, warga, tidak lagi terbuka dengan informasi yang berbeda dari 'kelompok kita'.

5. Selalu dalam pengawasan
Dengan data pribdi kita, maka kita selalu bisa diidentifikasi dalam setiap kegiatan online.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Seledri yang Bisa Buat Asam Urat dan Kolesterol Minggat, Yuk Coba Konsumsi!

Kita seakan selalu diawasi, sehingga kemanapun kita akan selalu selalu disuguhi konten yang sudah dirack agar 'sesuai' dengan profil kita.

Kata 'sesuai itu menurut si empunya uang, bukan pilihan kita.

6. Tidak ada ruang 'sembunyi'
Dari identitas, data pribadi, hubungan keluarga, jejaring kontak, kebocoran akan mempersulit untuk menghindar.

Baca Juga: Sperma Tumpah Lagi dari Miss V Istri, Bikin Gak Jadi Hamil? Ini Jawaban Dokter

Conton kasus paling mudah adalah ketika kita bisa dijadikan penjamin pinjaman online, bahkan tanpa sepengetahuan kita.

7. Sasaran klaim
Daa pribadi bisa dengan mudah dimanfaatkan perusahaan atau politisi untuk bisa mengklaim bahwa kita adalah konstituen atau pendukung mereka.

Kita bisa tiba-tiba tercatat sebagai pendukung 'Partai X' atau 'Brand Y' padahal berseberangan ideologi dengan kita.

Baca Juga: Benarkah Tahu dan Tempe Bisa Memicu Nyeri Asam Urat Kambuh? Simak Keterangan dr. Zaidul Akbar

8. Pencurian identitas
Ketika data pribadi tersebar, orang lain bisa dengan mudah mengaku sebagai diri kita.

Dalam tahap tertentu, bahkan 'bad actor' bisa menunjukan bukti bahwa dia adalah kita.

Hal ini bisa berlanjut dari sekedar untuk pinjam uang hingga penipuan skala besar yang lain.***

Editor: Caca Kartiwa

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler