Mengapa BlackBerry yang Sempat Merajai, tapi Bisa Bangkrut dan Kalah dengan Android? Ternyata Ini Penyebabnya

31 Mei 2021, 05:26 WIB
ILUSTRASI Ponsel yang kini dikuasai sistem Android dengan menyingkirkan BlackBerry (BB).*/PIXABAY /

JURNAL SOREANG – Ponsel BlackBerry sangat digemari dan menjadi alat komunikasi berjuta umat pada masanya. Namun, kepopuleran dari Android dan iPhone membuat BlackBerry harus bangkrut pada 2016.

Pada masa jayanya (sekitar 1999-2007), BlackBerry melesat dan bertumbuh sebagai salah satu perusahaan yang inovatif. Mulai dari karyawan kantoran, mahasiswa, pelajar, pejabat bahkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pernah memakai BlackBerry.

Sayangnya, masa-masa indah yang dimliki BlackBerry tersebut harus berakhir. Saat ini, hampir semua orang lebih menyukai dan memakai Android atau iPhone sebagai alat komunikasi.

Baca Juga: Layanan 5G Resmi Mengudara di Indonesia, Daftar Ponsel Jaringan 5G Berikut ini Bisa Anda Beli

Lantas, mengapa BlackBerry bisa bangkrut dan kalah saing dengan Android maupun Apple (iPhone)? Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @billionairecoach.co.id, semuanya berubah semenjak 2007 silam.

Pada tahun itu, diketahui perusahaan Apple meluncurkan iPhone pertamanya. Walaupun BlackBerry tidak langsung menghilang begitu saja, namun muncul dua reaksi berlawanan yang terjadi pada Android dan BlackBerry.

Android yang baru saja dibeli Google pada 2005, mengubah arah konsepnya dengan meniru model ponsel iPhone. Padahal sebelumnya, Android ingin meniru BlackBerry yang saat itu, model HP-nya sangat populer dan disukai semua orang.

Saking populernya BlackBerry, merek-merek ponsel lain juga mengeluarkan ponsel dengan model desain keyboard Qwerty.

Baca Juga: Gawat! Sejumlah Ponsel di Tahun 2021 Terancam Tidak Bisa Gunakan WhatsApp, Ini Penyebabnya

BlackBerry, merespon kedatangan iPhone dengan santai dan berbanding tetrbalik dari Android. Bahkan, BlackBerry cenderung meremehkan iPhone dan berkata, iPhone tidak akan laku karena harganya yang mahal.

Pada mulanya, perkataan BlackBerry soal iPhone tersebut memang benar adanya. Pada awal rilis, iPhone memiliki banyak masalah dan mendapat banyak keluhan dari penggunanya.

Tapi seiring berjalan waktu, satu per satu masalah iPhone bisa diperbaiki. Masyarakat juga mulai menerima, dan pertumbuhannya sangat pesat hingga bisa lebih unggul dari BlackBerry.

Baca Juga: Akibat Gawai Hingga Remaja Milineal Lebih Egois dan Kurang Peduli Lingkungan

Seiring berkembangnya iPhone, Android juga ikut berjaya. Ketika itu, malah BlackBerry yang terpuruk dan bangkrut.

Terlepas dari bangkrutnya BlackBerry di 2016, ada beberapa hal positif yang bisa diambil. Pertama, janganlah meremehkan pesaing atau rival yang ada di sekitar, karena pada akhirnya itu akan menjadi bumerang.

Kedua, pada awalnya strategi marketing yang dilakukan BlackBerry patut diacungi jempol. Sejak awal kemunculannya, BlackBerry telah melakukan strategi marketing gerilya.

Strategi marketing dari BlackBerry tersebut dijalankan dengan cara, setiap perwakilan dari BlackBerry mendatangi pusat-pusat bisnis. Kedatangan ke pusat bisnis tersebut, bertujuan untuk meminjamkan ponsel BlackBerry selama satu bulan.

Baca Juga: Satu Cara Ampuh Atasi Gangguan Penglihatan Akibat Radiasi Gawai

Strategi marketing gerilya dari BlackBerry ternyata berhasil. Orang-orang pada saat itu merasakan manfaat yang banyak dari menggunakan BlackBerry.

Karena kemudahan BlackBerry yang ditawarkan, akhirnya ponsel tersebut mempunyai pasarnya sendiri. Penjualan dari BlackBerry seketika naik drastis.

Pada akhirnya, all good things must come to an end – Segala cerita dan hal manis harus berakhir. BlackBerry kini telah bangkrut, dan kini kepopulerannya digantikan oleh iPhone dan Android.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler