Semula Sekolah Ini Berupa Balong, Kini Menjelma Jadi Rujukan Nasional

- 3 November 2020, 05:21 WIB
SALI Iskandar (tengah) bersama dengan Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas) Bandung Raya yang juga akan mendirikan lembaga pendidikan.
SALI Iskandar (tengah) bersama dengan Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas) Bandung Raya yang juga akan mendirikan lembaga pendidikan. /SARNAPI/

"Yayasan Al-Aitaam tidak mengejar hal duniawi semata sehingga menyediakan sekolah bersubsidi bagi mereka yang tidak mampu dan anak yatim. Kami  sediakan jatah 30% siswa miskin dan anak yatim dari kuota penerimaan setiap tahunnya. Siswa ini dibebaskan dari biaya bulanan, uang bangunan bagi para siswa dan uang kuliah bagi para mahasiswa," katanya.

Hal ini didasari pengalaman hidup  Sali Iskandar, sebagai orang miskin dari Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Garut, dan amanah pewakaf Aceng Jarkasih.

Baca Juga: Sali Iskandar: Jangan Mau Digaji Orang Lain

"Yayasan  harus lebih banyak menyantuni anak yatim dan kaum duafa, Al-Aitaam sendiri diartikan bisa bermakna Yatim Piatu , Yatim keberanian, Yatim Inovasi, Yatim Harta, dan berbagai penafsiran lainnya sehingga menjiwai seluruh kegiatan keagamaan," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah