Pengangguran Generasi Z Memprihatinkan, Salah satu Solusinya dengan Business Matching 2024

- 26 Mei 2024, 06:04 WIB
Ilustrasi business matching
Ilustrasi business matching /Kemendikbudristek /


JURNAL SOREANG- Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek terus mengupayakan transformasi pendidikan vokasi untuk mendorong kesesuaian pendidikan dengan industri. Termasuk dalam mengurangi pengangguran Generasi Z yang kini marak.

Business Matching menjadi salah satu langkah progresif dalam mewujudkan hal tersebut.

Melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi memfasilitasi kegiatan Business Matching 2024 yang terselenggara di Solo Technopark pada Selasa 21 Mei 2024.

 

Kegiatan ini merupakan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diinisiasi oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Jawa Tengah.

Dalam sambutannya mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Mitras DUDI, Uuf Brajawidagda, menekankan pentingnya kolaborasi berbasis potensi daerah.

“Konsorsium ini mempertemukan antarsekolah untuk saling belajar dan saling bertukar praktik baik. Ditambah sebagai upaya mendekatkan industri dengan SMK sehingga dapat membuka peluang kolaborasi,” jelas Uuf.

Baca Juga: Keren! Tingkatkan Layanan Pendidikan Vokasi, Pemprov Sulawesi Selatan Hibahkan Tanah ke Kemendikbudristek

Selain itu, menurut Uuf, kegiatan ini pun dapat meningkatkan peran pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi pendidikan vokasi. Ia pun berharap, “Semoga dapat menjadi contoh untuk daerah-daerah lain untuk mengadakan Business Matching seperti ini.”

Di sisi lain, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi SDM yang beragam. Penjabat (Pj.) Gubernur Jateng yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengungkapkan apresiasinya terhadap acara Business Matching sebagai upaya mendekatkan satuan pendidikan vokasi dengan industri.

Ia pun memfokuskan penyiapan SDM yang unggul sangat mempengaruhi bonus demografi. “Saya berharap perguruan tinggi dan industri menjadi mitra utama untuk mengembangkan keunggulan daerah. Selain itu, Jawa Tengah pun memiliki perda yang mengatur tentang inovasi daerah,” ujar Sujarwanto.

 

Untuk memeriahkan Business Matching 2024, terdapat beragam inovasi dari sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi vokasi (PTV) di Jawa Tengah.

Terdapat 190 insan vokasi yang berasal dari 21 SMK dan 8 PTV yang memamerkan produk-produk inovasi.

SMK yang turut menjadi sorotan dalam pameran Business Matching tersebut adalah SMKN 5 Sukoharjo, Jawa Tengah. SMK tersebut turut memamerkan trainer mobil listrik dan sepeda motor listrik hasil projek dari Konsentrasi Keahlian Teknik Otomotif dan Elektronika.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan pada Perguruan Tinggi, LLDIKTI IV Jabar-Banten Buka ULT Keliling dan Pendidikan Vokasi

Selain itu, terdapat juga rakitan komputer all in, laptop, dan smart TV hasil tangan siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer Jaringan.

“Ajang ini menambah semangat siswa juga. Mereka bisa belajar memasarkan produknya saat bertemu dengan industri,” ungkap Waluyo selaku guru Program Keahlian Ototronik.

Waluyo pun menjelaskan karya trainer mobil dan sepeda listrik tersebut sangat ramah lingkungan karena tidak perlu bahan bakar minyak.

Selain itu, charging baterai pun bisa menggunakan listrik PLN rumahan dan kecepatan memenuhi ketentuan pemerintah.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah