Siswa SMK Turut Aktif di Stan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya, Ini Pengakuan Siswa

- 24 Mei 2024, 06:00 WIB
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek menghadirkan stan Pameran Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya yang diadakan di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, dan berlangsung pada 15-18 Mei 2024.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek menghadirkan stan Pameran Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya yang diadakan di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, dan berlangsung pada 15-18 Mei 2024. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Pada stan PKW Tekun Tenun dan Kriya, 8 SMK yaitu SMKN 4 Kupang, SMKN 9 Surakarta, SMKN 1 Kalasan, SMKN 1 Dlinggo, SMKN 5 Yogyakarta, SMKN 2 Jepara, SMKN 5 Mataram, dan SMKN 1 Berastagi turut menampilkan hasil karya siswanya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek melalui program SMK Pusat Keunggulan (PK) bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja SMK.

Program SMK PK berfokus pada pengembangan SDM SMK dengan paradigma baru yang terintegrasi, penguatan manajemen sekolah, dan pemutakhiran kurikulum yang berbasis pada kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja serta penggunaan platform digital.

 

Regina Br Bangun, siswi SMKN 1 Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dapat berpartisipasi dalam stan PKW Tekun Tenun dan Kriya.

Ia mengatakan pada pameran ini ia dapat menunjukan hasil karyanya kepada masyarakat.

“Pada pameran ini, kami menampilkan kain tenun Uis Nipes, kain tenun Beka Buluh, dan tudung adat Karo. Karena saya tertarik dengan berbagai macam motif adat Karo dan ingin menampilkannya kepada masyarakat pada pameran ini,” ujar Regina yang ini membuat usaha tenun.

Baca Juga: Pengangguran Tinggi, Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tenun dan Kriya Bisa Jadi Solusi, Hasilnya Dipamerkan

Sementara itu, Muhamad Dafin Dava, siswa SMKN 2 Jepara, menampilkan kerajinan keramik dengan membuat pot bunga dan mangkuk.

Dafin menambahkan, dengan Merdeka Belajar dirinya dapat meningkatkan kreativitas dirinya.

“Membuat hasil karya keramik membutuhkan waktu yang lama, pengerjaannya sangat sulit dan tidak semua orang bisa melakukannya. Hal tersebut yang membuat saya tertarik membuat hasil karya keramik,” ucap Dafin yang ini menjadi wirausaha di bidang keramik.

 Sedangkan, Ade Yuningsi Missa, siswi SMKN 4 Kupang, mengatakan bahwa dirinya menampilkan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur.

Lebih lanjut, Ade mengungkapkan dirinya belajar menenun karena ingin mengikuti jejak orang tuanya.

“Saya ingin meneruskan jejak orang tua saya yang juga menenun, dan saya berharap kain tenun yang saya buat dapat diperjualbelikan, baik itu kainnya saja hingga pakaian yang dibuat menggunakan kain tenun yang saya buat,” kata Ade.

 

Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program SMK PK telah dirasakan oleh 1.850 SMK dengan 1.785.872 siswa di seluruh Indonesia.

Jumlah ini akan terus meningkat karena pada tahun 2024 diproyeksikan sebanyak 2.100 SMK dengan 2.402.190 siswa akan menerima manfaat program SMK PK.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah