Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 1 'Manusia, Ruang dan Waktu' Kurikulum Merdeka

Aah
- 12 Januari 2024, 08:20 WIB
Ilustrasi Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 1.
Ilustrasi Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 10 Bab 1. /pexels/


JURNAL SOREANG - Sejarah, dalam bahasa Indonesia, merujuk pada istilah Arab "syajaratun," yang artinya pohon kayu. Menurut beberapa ahli, istilah ini mencakup tiga konsep asal-usul atau keturunan, kejadian dan peristiwa masa lampau, serta pengetahuan tentang peristiwa sejarah.

Signifikansi Ilmu Sejarah

Mengapa kita mempelajari sejarah? Ilmu sejarah memiliki beberapa manfaat, seperti menjelaskan pengaruh politik, ekonomi, dan geografi terhadap tindakan manusia. Selain itu, membantu kita memahami perbedaan nilai-nilai di masa lampau, mengenal identitas pribadi dan kolektif, serta memahami bagaimana sejarah membentuk kondisi saat ini.

Manusia Sebagai Pelaku dan Saksi Sejarah

Dalam ilmu sejarah, manusia adalah subjek dan objek. Kartodirdjo menekankan pentingnya memahami individu secara utuh, termasuk latar belakang, budaya, dan pandangan hidupnya.

Baca Juga: Rungkad! 93 Pegawai Rutan KPK Terlibat Pungli Rp4 Miliar, Dewas Bakal Lakukan Hal Ini

Dimensi Ruang dan Waktu dalam Sejarah

Sejarah melibatkan dua dimensi penting: ruang dan waktu. Dimensi ruang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa, sementara dimensi waktu memberikan konteks kapan peristiwa itu terjadi. Pemahaman ini membantu sejarawan menggambarkan situasi masyarakat pada suatu waktu dan tempat.

Pendekatan Diakronis dan Sinkronis

Sejarah diakronis mengkaji peristiwa yang berkembang sepanjang waktu, sementara ilmu sosial lainnya bersifat sinkronis, memeriksa gejala secara bersamaan. Kuntowijoyo menekankan bahwa sejarah melibatkan perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.

Baca Juga: Link Download Naskah Khutbah Jumat Tema Kemuliaan Bulan Rajab, Unduh PDF-nya Gratis di Sini

Periodisasi Sejarah Indonesia

Sejarawan Taufik Abdullah melakukan periodisasi sejarah Indonesia untuk memudahkan pemahaman peristiwa dalam rentang waktu tertentu. Ini mencakup prasejarah, kerajaan Hindu-Buddha, kedatangan Islam, kolonialisasi, perlawanan, masa pergerakan kebangsaan, perang dan revolusi, pasca revolusi, Orde Baru, dan Reformasi.

Metode Penelitian Sejarah

Louis Gottschall merinci empat kegiatan pokok dalam penelitian sejarah yaitu mengumpulkan informasi relevan, membuang informasi yang tidak jelas, mengambil kesimpulan dari bukti terpercaya, dan merangkai semua bukti menjadi laporan.

Baca Juga: Peran Strategis Jusuf Kalla dalam Peningkatan Elektabilitas Pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024

Sumber Sejarah

Ada dua jenis sumber sejarah yaitu primer (data langsung dari subjek atau objek) dan sekunder (data pendukung yang ditulis setelah kejadian). Sumber tertulis, benda, dan lisan menjadi bahan penelitian sejarah.

Penulisan Sejarah dan Historiografi

Historiografi Indonesia dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu tradisional, kolonial, dan modern. Historiografi modern menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah, menekankan studi kritis.

Menghindari Bias Sejarah

Penting untuk menghindari bias sejarah dengan menggunakan berbagai sumber dan memahami bahwa sejarah cenderung subjektif. Penggunaan teori-teori sosial, seperti yang diusulkan oleh Kartono Kartodirdjo, membantu memahami konteks sosial suatu peristiwa.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 12 Januari 2024! Babi, Ayam, dan Anjing Bersantailah Setelah Hari Panjang Bersama Pasangan


Ilmu sejarah memberikan wawasan tentang perjalanan waktu, ruang, dan tindakan manusia. Melalui pemahaman ini, kita dapat memahami akar-akar kondisi saat ini, mengenali nilai-nilai masa lalu, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Sejarah Indonesia, dengan beragam periodisasi dan historiografi, menjadi landasan yang kaya untuk memahami identitas dan evolusi bangsa.***

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah