JURNAL SOREANG - Penting bagi umat Islam untuk memahami perbedaan antara nabi dan rasul, karena keduanya memiliki peran penting dalam menyampaikan petunjuk Allah kepada umat manusia. Dalam Al-Quran, perbedaan ini dijelaskan pada Surah Al-Ahzab ayat 45-46:
Surat Al-Ahzab ayat 45-46 dalam bahasa Arab:
الَّذِينَ أَرْسَلْنَاهُمْ رَسُولًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ ۚ يَحْكُمُ اللَّهُ مَا يُرِيدُ
مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemahan:
"Orang-orang yang telah Kami utus sebelum kamu, di antara mereka ada yang telah Kami berikan istri-istri (bagi mereka) dan keturunan. Dan tidak sepatutnya bagi seorang rasul memberikan tanda keajaiban kecuali dengan izin Allah. Untuk tiap-tiap waktu ada suatu ketetapan. Allah menentukan apa yang Dia kehendaki.
Kami tidak menurunkan Kitab kepadamu (Muhammad) melainkan untuk menjelaskan kepada mereka segala sesuatu yang mereka perselisihkan, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa baik nabi maupun rasul memiliki tugas utama sebagai pembawa berita gembira, pemberi peringatan, serta penyeru kepada agama Allah. Namun, perbedaan mendasar terletak pada sifat dan ruang lingkup tugas mereka.
Peran Nabi dan Rasul