Ada yang Unik di Kampanye Sekolah Sehat, Kemendikbudrisk Malah Ajak 300 Siswa Bermain Permainan Tradisional

- 25 Oktober 2023, 08:47 WIB
Sebagai upaya menggaungkan Kampanye Sekolah Sehat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Permainan Tradisional dan seminar nasional sehat.
Sebagai upaya menggaungkan Kampanye Sekolah Sehat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Permainan Tradisional dan seminar nasional sehat. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG– Sebagai upaya menggaungkan Kampanye Sekolah Sehat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Permainan Tradisional dan seminar nasional sehat.

Kali ini, lebih dari 310 peserta didik tingkat sekolah dasar dari 31 kecamatan di kota Surabaya, memainkan beragam permainan tradisional khas Jawa Timur di antaranya sepak bola paku, bakiak, balap karung, kopral, dan nekeran.

Saat pembukaan, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, mengatakan, permainan tradisional mencerminkan keberagaman dan semangat kebersamaan yang melekat pada masyarakat Indonesia.

 


“Mari lestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia, karena permainan tradisional ini merupakan warisan nilai-nilai budaya bangsa yang harus kita jaga,” ujar Hasbi di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Timur, pada Selasa 24 Oktober 2023.

Hasbi berharap, permainan tradisional dapat menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan anak pada gawai. “Permainan tradisional muncul sebagai solusi efektif dalam mengurangi ketergantungan anak pada gawai.

Permainan tradisional ini juga dapat menarik antusiasme anak-anak untuk aktif bergerak, membiasakan aktivitas fisik melalui kegiatan sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, sehingga tubuh tetap sehat dan bugar,” ungkapnya.

Baca Juga: Bersama Mengatasi Permasalahan Gizi Anak Indonesia, Langkah Langkah Menuju Generasi Sehat

Untuk memeriahkan festival ini, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), orang tua, guru, dan masyarakat sekitar.

“Mari sama-sama kita jaga kesehatan anak-anak, rawat dan lestarikan warisan budaya, serta pupuk persatuan di tengah keberagaman budaya Indonesia,” tambah Hasbi.

Hadir dalam kesempatan ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Festival Permainan Tradisional di kota Surabaya. Menurutnya, permainan tradisional ini dapat meningkatkan hubungan sosial peserta didik.

“Pascapandemi, anak-anak bisa berinteraksi lagi dengan bebas baik di sekolah maupun di rumah. Untuk itu, permainan tradisional perlu ditingkatkan agar anak-anak tidak tergantung terus dengan _gadget_ (gawai),” ujar Eri.

 

Saat festival berlangsung, para peserta didik terlena dengan keseruan dan keasyikan bermain permainan tradisional. Panas teriknya matahari, tidak menurunkan semangat peserta didik bermain bakiak, balap karung, dan kopral.

“Seru banget, sudah lama saya tidak bermain seperti ini dengan teman-teman. Walaupun panas, tapi saya seneng bermain di lapangan seperti ini,” ujar Rangga, salah satu peserta balap karung dari SD Negeri III Gunung Sari.

Di samping festival permainan tradisional, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Wujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter melalui Optimalisasi Aktifitas Fisik dan Gizi Seimbang’. Acara ini dihadiri oleh 138 guru dan 62 pengawas sekolah dari 31 kecamatan di kota Surabaya.

Baca Juga: Semarak Kampanye Sekolah Sehat, Kolaborasi Ekosistem Pendidikan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak

Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur, Abu Khaer, mengatakan bahwa tujuan dari seminar ini adalah untuk menyosialisasikan kebijakan Kemendikbudristek terkait Kampanye Sekolah Sehat.

“Menaikkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi, mendorong optimalisasi aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan peserta didik, serta berbagi praktik baik dalam menerapkan Kampanye Sekolah Sehat,” ujar Abu Khaer.

Hadir sebagai narasumber pada seminar ini, penanggung jawab PDM 11 Kampanye Sekolah Sehat, Nia Nur Chasanah; Dosen Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas Negeri Surabaya, Cleonara Yanuar Dini, serta Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya, Sastro.

"Nutrisi yang tepat adalah fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Sebuah sekolah sehat mendukung pencapaian prestasi mereka," tutur Cleonara Yanuar Dini.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah