Network
Dekan tdaik lupa mengingatkan mahasiswanya untuk tidak takut mencoba, lalu berinovasi dan mengukuhkan niat berwirausaha. Dengan spirit ini, mahasiswa tidak lagi membicarakan teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
“Mahasiswa FEBI ulah kuuleun (Sunda, red), dalam arti jangan berdiam diri, tidak punya keinginan, tidak punya semangat, tidak punya bakat dan minat; padahal sumber ekonomi kita itu melimpah. Jebolan FEBI kalau tidak kaya, itu kebangetan!” kata Dekan.
Indonesia, dengan sumber daya ekonomi yang luas dan melimpah, ditambah iklim sosial politik yang kondusif, menjadi peluang besar bagi mahasiswa FEBI untuk menjadi penggerak dan pelaku ekonomi. Ini selaras dengan spirit Indonesia maju atau Indonesia emas di tahun 2045.
“Saya yakin, dominasi pengusaha 9 Naga akan bisa dikalahkan kalau kita yang kecil-kecil ini memiliki spirit yang kuat untuk berwirausaha, lalu bekerja keras dan mandiri,” katanya.
Membangun Sebuah Usaha
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah FEBI UIN Bandung, Dr. Evi Sopiah, M.Ag menjelaskan, dalam kurun waktu 2,5 bulan praktikum ini dibagi menjadi empat tahapan: tahap pembekalan, pembinaan (coaching), proses praktikum, dan ekspose produk.
“Mereka dibagi menjadi 12 kelompok, dengan variasi bidang usaha yang ditekuni antara lain produk makanan, minuman, dan handycraft,” ujar Dr. Evi didamping Sekretaris Anisa Ilmia, MM.
