Kemendikbudristek Meluncurkan Aksi Nyata untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Khusus, Ini Caranya

- 9 Oktober 2023, 05:34 WIB
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, membuka Webinar Program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus (SIGAPKHU), baru-baru ini
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, membuka Webinar Program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus (SIGAPKHU), baru-baru ini /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, membuka Webinar Program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus (SIGAPKHU), baru-baru ini.

SIGAPKHU adalah salah satu langkah konkret yang dilakukan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk mencapai inklusivitas pendidikan khusus di Indonesia.

Program SIGAPKHU bertujuan meningkatkan kualitas layanan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus melalui pemberian penghargaan dan apresiasi kepada guru-guru yang telah mendedikasikan diri mereka dalam melayani peserta didik berkebutuhan khusus.

 

Bagi guru yang telah memenuhi kriteria dan berminat bergabung dengan program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus ini, dapat mendaftarkan diri pada tautan sebagai berikut, https://gtk.kemdikbud.go.id/hdi.

Terkait peran guru pendidikan khusus dalam program ini, Nunuk Suryani menyatakan, “Guru-guru pendidikan khusus memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan SIGAPKHU.

Oleh karena itu, kami fokus pada percepatan peningkatan kualitas guru melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Pelibatan Inovasi Ruang Ekspresi Cagar Budaya Inklusif Berkelanjutan, Ini Maksudnya

Kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan meliputi beberapa unsur, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

Ketiganya bukan hanya sekadar konsep, melainkan tindakan nyata yang bertujuan untuk melahirkan guru-guru inovator yang mampu menjadi penggerak komunitas belajar guru pendidikan khusus.

“Guru-guru inovator pendidikan khusus diharapkan menjadi motor penggerak perubahan positif dalam pendidikan khusus,” jelasnya.

Ada empat hal yang diharapkan melalui penyelenggaraan Program SIGAPKHU. Pertama, terjadi peningkatan jumlah guru inovatif dalam pendidikan khusus. Kedua, adanya peningkatan kualitas mutu pembelajaran pendidikan khusus.

 

Ketiga, adanya peningkatan kemampuan guru dalam melakukan praktik baik dan inovasi pembelajaran. Keempat, SIGAPKHU dapat mendorong terciptanya komunitas belajar yang berkesinambungan di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga Elevry, menjelaskan bahwa sasaran Program SIGAPKHU adalah guru pendidikan khusus dan guru di sekolah reguler yang telah membuat video pembelajaran dengan menyertakan peserta didik penyandang disabilitas dan sudah mengunggah aksi nyata dalam bentuk video ke dalam PMM.

“Sejalan dengan semangat memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), para guru yang lolos seleksi akan diberi apresiasi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional,” imbuh Direktur Asga.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah