Masifkan Implementasi Kurikulum Merdeka, Berikut Langkah Kemendikbudristek di Banten

- 21 Agustus 2023, 12:37 WIB
Untuk memasifkan implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) menggelar Workshop Sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada  tenaga pendidik pada  SD, SMP, SMA, SMK
Untuk memasifkan implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) menggelar Workshop Sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada tenaga pendidik pada SD, SMP, SMA, SMK /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG --- Untuk memasifkan implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) menggelar Workshop Sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada seluruh tenaga pendidik pada jenjang SD, SMP, SMA sederajat, dan SLB di Kota Serang, Banten.

Selain untuk memasifkan informasi terkait Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek juga ingin menghimpun masukan dan mengetahui kendala yang dihadapi para tenaga pendidik di satuan pendidikan.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, mengatakan Kurikulum Merdeka merupakan alat (tools) agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.

 

Kurikulum Merdeka, kata Zulfikri, bukan sekadar perubahan dokumen dan administrasi, tetapi lebih pada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan anak didiknya.

“Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan dalam proses belajar, bukan sekadar menuntaskan penyampaian materi kurikulum kepada anak. Ukurannya bukan banyaknya materi yang mampu diserap anak, melainkan lebih kepada seberapa sesuai pelayanan terhadap anak, sehingga setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Zulfikri dalam sambutannya.

Zulfikri menambahkan, Kurikulum Merdeka ingin mengubah kebiasaan sebelumnya yang membuat guru terbelenggu format-format administrasi yang kaku dan rumit.

Baca Juga: Setahun Menjelang Suksesi Pemerintahan, Kurikulum Merdeka Mau ke Mana? Saepuloh: Jangan Hanya Ganti Istilah

Format yang kaku dan rumit ini mengakibatkan guru selama ini kekurangan waktu untuk memikirkan dampak ketertinggalan anak.

Pada Kurikulum Merdeka, lanjut Zulfikri, pembelajaran lebih berpusat pada siswa dengan menyederhanakan perangkat ajar, perencanaan yang dibuat lebih simpel, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru, serta mudah dipahami dan dicapai oleh siswa.

"Kita memberikan ruang kepada tenaga pendidik untuk menyelesaikan persoalan masing-masing siswa terkait kemampuan dasar yang dimiliki dan apa yang dibutuhkan," ujar Zulfikri.

 

Zulfikri juga menekankan Kurikulum Merdeka bukan untuk mempersulit guru, akan tetapi mempermudah proses pembelajaran.

“Sehingga guru bisa mewujudkan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, dan anak merasa menemukan dunia belajarnya di situ,” tuturnya.

Turut hadir pada kesempatan ini, Anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamroni yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan berharap bisa dilaksanakan penuh pada 2024. Ali Zamroni mengungkapkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru dan siswa atau sekolah dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak terlalu _text book_, tetapi bisa melakukan terobosan-terobosan dalam proses pembelajaran.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah