Setahun Menjelang Suksesi Pemerintahan, Kurikulum Merdeka Mau ke Mana? Saepuloh: Jangan Hanya Ganti Istilah

- 3 Agustus 2023, 13:37 WIB
ratusan kepala dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kecamatan Cangkuang dan Banjaran mengikuti workshop implementasi kurikulum merdeka di MI Al Hidayah Kecamatan Banjaran. Kurikulum merdeka akan ke mana arahnya?
ratusan kepala dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kecamatan Cangkuang dan Banjaran mengikuti workshop implementasi kurikulum merdeka di MI Al Hidayah Kecamatan Banjaran. Kurikulum merdeka akan ke mana arahnya? /Sarnapi/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Saat ini pemerintah melalui Kemendikbudristek menggencarkan
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Kurikulum yang diluncurkan pemerintah dan diterapkan di sejumlah sekolah jangan sampai hanya mengganti istilah apalagi sebatas untuk menyerap anggaran dari APBN.

"Pasalnya, dalam Kurikulum Merdeka tidak ditemukan adanya perubahan atau perbedaan yang signifikan dengan kurikulum sebelumnya," kata Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat, H Saepuloh, Kamis 3 Agustus 2023.

 

Lebih jauh mantan Ketua UPZ Baznas Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, ini menyatakan, jangan sampai ada kesan perubahan kurikulum tersebut sebatas perubahan istilah.

"Misalnya dalam Kurikulum 2013 ada istilah guru inti, pada Kurikulum Merdeka diubah istilahnya menjadi guru penggerak,” ungkapnya.

Pada Kurikulum 2013, sambung dia, istilah sekolah inti diganti menjadi sekolah penggerak, KI dan KD (kompetensi inti dan kompetensi dasar) diganti jadi CP dan TP (capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran), RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) diganti modul ajar, PAS (penilaian akhir semester) diganti SAS (sumatif akhir semester), dan beberapa perubahan istilah lainnya.

Baca Juga: Festival Kurikulum Merdeka Hadirkan Cerita Menarik dari Berbagai Daerah di Indonesia, Apa Saja?

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah