JURNAL SOREANG - Capung disebut sebagai salah satu serangga yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Namun Capung kini semakin jarang ditemukan dan terancam punah.
Bernama ilmiah Anisoptera dari Ordo Odonata, melansir sumber hpt.faperta.ugm.ac.id, Capung merupakan perhiasan penentu kualitas air.
Sumber yang sama merilis hasil penilitian bahwa didalam peradaban capung memiliki peran alami sebagai musuh bagi hama.
Baca Juga: Akhirnya! Jeje Govinda Speak Up Soal Isu Perselingkuhan Syahnaz Sadiqah, Begini Katanya
Sedang alasan disebut sebagai perhiasan penentu kualitas air, merupakan indikator yang menunjukan jika di sebuah perairan ditemukan banyak capung, maka dapat disimpulkan kualitas air tersebut sangat baik.
Sebaliknya apabila keberadaan capung tidak terlihat, menandakan tingkat polusi tinggi, dimana polusi tersebut mengakibatkan kematian pada larva capung yang tinggal di dekat perairan.
Tayangan National Geographic telah merilis data, 16 persen dari sekitar 6000 spesies capung yang tersisa diseluruh dunia terancam punah akibat kerusakan habitat air tawar, sungai dan rawa-rawa, polusi, dan penggusuran lahan basah yang menjadi pemicu utama punahnya capung dimuka bumi.
Baca Juga: Persiapan dan Rincian Modal Awal Membuka Usaha Boba, Intip Modal Awal yang Dibutuhkan
Sebagai serangga yang mengandalkan rawa dan sungai untuk berkembang biak dan bertahan hidup, ditengah kerusakan ekosistem yang terjadi akibat ulah tangan manusia, membuat capung tidak mampu bertahan lama.
Kondisi ini menjadi ironi, mengingat serangga kecil seperti capung ternyata memiliki peran yang besar terhadap keseimbangan ekosistem dan rantai makanan.
Bagi kehidupan manusia dan alam, capung banyak memberi kebaikan sebagai penyimpan karbon, pemakan organime air yang merugikan seperti jentik nyamuk, menjaga air bersih, dan memberikan habitat untuk makhluk hidup lainnya.
Baca Juga: Max Verstappen Memenangi Grand Prix Inggris, Memperpanjang Catatan Keunggulan F1
Kepunahan yang mengancam didepan mata, tentunya akan sangat merugikan manusia dan alam sekitar. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang