Rapor Pendidikan 2.0 Diapresiasi Pemangku Kepentingan, Ini Manfaatnya

- 10 Juli 2023, 08:50 WIB
Perilisan Rapor Pendidikan Daerah 2.0 di Gedung A Lantai 3, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Perilisan Rapor Pendidikan Daerah 2.0 di Gedung A Lantai 3, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023). /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Perilisan Rapor Pendidikan Daerah 2.0 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) disambut baik oleh berbagai pemangku kepentingan baik di level pusat maupun daerah.

Para perwakilan pemangku kepentingan tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungan untuk bersama-sama menjadikan Rapor Pendidikan sebagai landasan terhadap perencanaan kebijakan pendidikan Indonesia yang semakin baik di masa mendatang.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril, mengatakan perencanaan yang berbasis data akan lebih mengoptimalkan perencanaan program dan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah.

Baca Juga: Kemendikbudristek Buat Fitur Baru Platform Rapor Pendidikan Versi 2, Ini Manfaatnya bagi Sekolah

Merujuk data Kemendikbudristek, tercatat sudah 100 persen pemerintah provinsi dan 99,8 persen pemerintah kabupaten/kota yang memanfaatkan Rapor Pendidikan versi sebelumnya.

Sebagai bentuk pengembangan, dalam platform terbaru, kita sudah melakukan sinkronisasi integrasi data sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan secara konsisten mengembangkan indikatornya agar semakin relevan.

"Kami juga menggandeng kementerian/lembaga terkait sehingga platform yang baru ini menjadi landasan yang kuat dalam perencanaan program di semua lini,” ujarnya dalam Perilisan Rapor Pendidikan Daerah 2.0 di Gedung A Lantai 3, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu 5 Juli 2023.

Baca Juga: Hasil Asesmen Tentukan Rapor Pendidikan bagi Sekolah, Ini Tujuan Adanya Kebijakam Ini

Pada kesempatan ini, Dirjen Iwan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan Rapor Pendidikan Daerah 2.0 karena terdapat indeks SPM yang terintegratif dan lebih mudah dipahami sehingga membantu pengguna aplikasi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x