Testimoni Calon Dokter Gigi yang Paling Cepat dalam Menyelesaikan SD dan SMP Al Ma'soem

- 10 Juni 2023, 10:18 WIB
Testimoni Calon Dokter Gigi yang Paling Cepat dalam Menyelesaikan SD dan SMP Al Ma'soem
Testimoni Calon Dokter Gigi yang Paling Cepat dalam Menyelesaikan SD dan SMP Al Ma'soem /Sarnapi/Jurnal Soreang/

JURNAL SOREANG - Calon dokter gigi ini termasuk cepat menyelesaikan sekolahnya. Namanya Mayang Nadhira Hasna (23) yang kini menjadi calon dokter gigi.

"Doakan saja semoga tahun ini bisa lulus dari FKG UNPAD dan berhak menyandang gelar dokter gigi," kata Mayang ditemui di sela-sela wisuda SMP Al Ma'soem.

Gadis kelahiran 29 Desember 1999 ini merupakan putri dari pasangan Camat Cibeunying Kidul, Drs. H. Aris Rusdianto, M.Si, dan Ibu Hj. Aneu Susimie yang menjadi dosen di STT Mandala.

Baca Juga: Pelayanan Jemput Bola Perekaman e-KTP, Upaya Disdukcapil Ciamis Agar Lebih Dekat dengan Masyarakat

Salah satu kelebihan Mayang adalah bisa menyelesaikan SD Al Ma'soem hanya lima tahun.

Sedangkan di SMP Al Ma'soem hanya dua tahun dari umumnya tiga tahun sekolah.

"Kalau dulu Al Ma'soem ada program akselerasi atau aksel sehingga saya bisa menyelesaikan SD lima tahun dan SMP dua tahun," kata Mayang yang tinggal di Perumahan Bumi Cipacing Permai, Kecamatan Cipacing, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Rumor Transfer: Declan Rice Lebih Milih Arsenal Ketimbang Manchester United?

Sedangkan saat SMA Al Ma'soem, Mayang mengaku tidak bisa ikut kelas akselerasi karena standard kecerdasan kurang memenuhi.

"Waktu Mayang masuk SMA Al Ma'soem tahun 2013 ada aturan kalau masuk kelas akselerasi harus IQ nya 130, sedangkan Mayang kurang sedikit dari hasil psikotes, nilai raport, dan tes wawancara," ujarnya.

Mengenai kesan pembelajaran selama di SD, SMP dan SMA Al Ma'soem, Mayang mengaku terkesan dengan kedisiplinannya.

"Karena Al Ma'soem menerapkan sistem poin sebagai sanksinya. Kalau masalah nilai sih mungkin sama saja antara sekolah satu dengan sekolah lainnya," katanya.

Mayang mencontohkan kalau terlambat masuk sekolah dapat kena hukuman 10 poin.

"Sedangkan yang seragam sekolah tak sesuai diserahkan dulu kepada wali kelas untuk dibina sebelum kena poin sanksi," katanya.

Dia bersyukur selama di Al Ma'soem tidak kena sanksi pelanggaran sehingga mendapatkan penghargaan kategori utama di akhir kelulusan.

"Penghargaan utama ini saya dapat saat SD, SMP dan SMA dari gabungan tiga kategori cageur bageur dan pinter sebagai kekhasan Al Ma'soem," katanya.

Mengenai beasiswa dari Al Ma'soem, Mayang menuturkan pernah mendapatkan beasiswa kriteria akhlak saat SMA sebanyak lima kali.

"Kalau beasiswa kriteria akhlak ini berupa bebas iuran bulanan atau DOP selama semester," katanya yang ingin mengambil S2 kesehatan masyarakat.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x