Di tahap I, jalur afirmasi KETM sebanyak 12 persen, jalur ABK sebanyak 3 persen, jalur kondisi tertentu sebanyak 5 persen, jalur perpindahan orang tua sebanyak 5 persen serta jalur prestasi akademis (prestasi nilai rapot dan prestasi kejuaraan) dan jalur non-akademis.
Pada prestasi rapot, penilaiannya berpatok pada nilai rapot semester 1 hingga semester 5. Nilai pengetahuannya dijumlahkan dan totalnya adalah persyaratannya tersebut.
Di tahun 2022 Tanu menyampaikan bahwa batas passing grade untuk jalur nilai rapot di SMAN 9 Bandung adalah 442 atau dengan rata-rata 8,8. Sedangkan di tahun 2023 jalur rapot menerima sebanyak 22 siswa.
“Mengenai kuota yang tidak terpenuhi apakah ada pelimpahan atau tidak ke jalur lain itu sudah berdasarkan sistem. Kita jalur ABK jarang sekali ada yang mendaftar, kemarin adanya baru tiga tahun terakhir. Misalkan jalur ABK tidak bertambah sudah otomatis bertambahlah jalur KETM. Itu sudah sistem yang mengisinya bukan operator sekolah,” ungkap Tanu.
Tanu bersyukur sistem di tahun 2023 tidak chaos seperti tahun lalu, terutama pada hari pertama PPDB. Ia berharap hingga tahap II PPDB nanti, sistemnya dapat terus berjalan dengan baik. Sehingga operator di sekolah tidak begitu kesulitan.
Pelayanan pendidikan kepada orang tua pun menjadi prioritas bagi Tanu agar para pendaftar merasa terpuaskan. Dan yang tidak kalah penting juga adalah tidak terjadi pengaduan dan sebagainya.