Sekolah Juga Harus Hargai Siswa dan Guru Penghayat Kepercayaan, Begini Contoh Baik di Sumba Timur

- 27 Mei 2023, 05:50 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan terus mendorong penyelenggaraan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di semua daerah yang memiliki peserta didik penghayat kepercayaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan terus mendorong penyelenggaraan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di semua daerah yang memiliki peserta didik penghayat kepercayaan. /Kemendikbudristek/

Baca Juga: Hadiri Education World Forum di Inggris, Ini Kata Nadiem dalam Forum Menteri Pendidikan Terbesar di Dunia

Salah satu contohnya adalah Kabupaten Sumba Timur. Kabupaten dengan jumlah penduduk penghayat kepercayaan terbanyak berhasil menyelenggarakan pendidikan kepercayaan dengan cukup baik. Tercatat enam satuan pendidikan yang secara aktif menyelenggarakan pendidikan untuk penghayat kepercayaan yaitu empat SMA dan dua SD.

Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Timur, tercatat ada 16.790 penduduk penghayat kepercayaan per tahun 2021. Salah satu kepercayaanya adalah Marapu, kepercayaan warisan leluhur di Pulau Sumba yang masih banyak dianut hingga saat ini.

Bertepatan dengan momentum bulan Merdeka Belajar dan pendukungan kegiatan Rapat Koordinasi Pemajuan Kebudayaan, Inovasi, dan Kreativitas yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kemendikburistek menyelenggarakan gelar wicara bertajuk “Cerita dari Tanah Marapu: Praktik Baik Penyelenggaraan Pendidikan Kepercayaan di Kabupaten Sumba Timur” di Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

 

Gelar wicara ini merupakan wadah sosialisasi sekaligus bentuk apresiasi penyelenggaraan pendidikan kepercayaan di Sumba Timur. Hadir sebagai pembicara, Bupati Sumba Timur Khristofel Praing, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rindi Umalulu Benyamin Nimrot Jutalo, Manajer Proyek Lii Marapu Anton Jawamara, dan Penyuluh Kepercayaan Arman Ranja Muda.

Benyamin Nimrot Jutalo, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rindi Umalulu di Sumba Timur mengatakan bahwa memenuhi kebutuhan peserta didik untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan kepercayaan, merupakan kewajiban sekolah.

“Saat ini terdapat 75 peserta didik penghayat kepercayaan yang telah mendapatkan pendidikan kepercayaan.” ungkapnya.

Belum adanya guru atau tenaga pendidik yang berkualifikasi tidak menjadi permasalahan, kata Benyamin. Dirinya cukup terbantu dengan adanya penyuluh kepercayaan tersertifikasi yang ditugaskan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat untuk mengajar pendidikan kepercayaan.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah