Tularkan Semangat Anti Perundungan atau Bullying, Berikut Langkah Kemendikbudristek

- 13 April 2023, 07:53 WIB
Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan Direktorat SMP, SMA, SMK, United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan pemerintah daerah melaksanakan program Roots sebagai upaya untuk menghapuskan perundungan di lingkungan satuan pendidikan.
Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan Direktorat SMP, SMA, SMK, United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan pemerintah daerah melaksanakan program Roots sebagai upaya untuk menghapuskan perundungan di lingkungan satuan pendidikan. /Kemendikbud ristek/

 

JURNAL SOREANG-  Sejak tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan Direktorat SMP, SMA, SMK, United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan pemerintah daerah melaksanakan program Roots sebagai upaya untuk menghapuskan perundungan di lingkungan satuan pendidikan.

Berdasarkan data yang dihimpun Puspeka, program Roots telah menjangkau lebih dari 7 ribu sekolah dan melatih lebih dari 10 ribu guru sebagai fasilitator.

Selain itu, program Roots juga telah mendorong munculnya lebih dari 44 ribu siswa agen perubahan di berbagai wilayah di Indonesia.

 

Menindaklanjuti praktik baik yang sudah dilakukan para fasilitator guru dan agen perubahan, Puspeka bersama Yayasan Indonesia Mengabdi sebagai mitra UNICEF mengadakan pameran virtual bertajuk Panggung Apresiasi dan Berbagi Praktik Baik Program Roots Indonesia.

Kepala Puspeka Kemendikbudristek Rusprita Putri Utami menjelaskan tujuan pameran virtual adalah memberikan ruang kepada agen perubahan, fasilitator guru, dan fasilitator nasional untuk menularkan semangat dan menceritakan pengalaman baik dalam melaksanakan program Roots.

Secara tidak langsung, aktor-aktor ini mengajak pemangku kepentingan yang relevan untuk dapat melaksanakan program serupa demi pencegahan perundungan di satuan pendidikan.

Baca Juga: Luncurkan Program Stopper Jabar Demi Tekan Kasus Perundungan, Ridwan Kamil Klaim Korban Tinggal Lapor Via WA

“Melalui kegiatan ini, kita semua dapat berbagi dan belajar tentang praktik baik yang telah dilakukan. Semoga pengalaman baik ini juga bisa menginspirasi sekolah lainnya untuk ikut menjalankan program Roots sebagai upaya mencegah perundungan di sekolah,” ujarnya saat memberikan sambutan pada pameran virtual yang diselenggarakan daring melalui kanal Youtube Cerdas Berkarakter.

Pada kegiatan tersebut, Puspeka juga menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk turut berbagi praktik baik.

Kapuspeka mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan kerjasama dalam mencegah perundungan demi terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, berkualitas, dan merdeka dari kekerasan.

 

“Mari kita terus bergandengan tangan dan bekerja sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Dengan saling berbagi praktik ini, diharapkan kedepan akan menjadi gerakan inspiratif untuk semakin memperluas aksi menghapuskan perundungan di satuan pendidikan,” tegas Rusprita.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan KPPPA Didiek Santosa menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk memastikan langkah-langkah mengurangi kekerasan perundungan di sekolah.

“Kita harus memastikan anak-anak mendapatkan pemenuhan hak-haknya dan terlindungi dari diskriminasi dan kekerasan, dalam hal ini perundungan. Hal ini tentu tidak hanya dilakukan di satuan pendidikan, tetapi perlu melibatkan lintas kementerian/lembaga, dinas terkait, dan juga Pemda,” ucapnya.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal Soreang ,  Instagram

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah