Anak Petani Kecil dan Pengembala Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Bandung

- 9 Desember 2022, 20:25 WIB
Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung oleh Rektor, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE
Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung oleh Rektor, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Bersama 14 Guru Besar, Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung oleh Rektor, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE dalam acara Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar yang digelar secara luring dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis 8 Desember 2022.

Prof Wawan menyampaikan Orasi Ilmiah bertajuk Pesan Moderasi Beragama dalam Wewekas dan Ipat-Ipat Sunan Gunung Djati.

Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang lahir pada 3 November 1970.

Baca Juga: Top Bgt! UIN Sunan Gunung Djati Kembali Raih Rekor Dunia MURI, Rekor Apa Kali Ini?

Terlahir sebagai anak kedua dari pasangan petani kecil dusun Cipanas Cileungsing, Ayahanda Almarhum Mochammad Soehadma dan Ibunda Almarhumah Rumsih Tedjaningrum.

Ia menikah dengan Ihah Ash-Shobiechatul Khoiriyyah, atau yang kerap disapa Neng Dea.

Wawan Hernawan meraih gelar sarjananya dari Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan menyelesaikan jenjang Magister pada Konsentrasi Pemikiran Islam Program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang.

Di sela penempuhan jenjang pendidikan doctor pada Ilmu Sastra Konsentrasi Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran, Wawan Hernawan mendapat undangan visiting research dari Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) Leiden – Belanda.

Baca Juga: Hadirkan Presenter dan Partisipan Dari 6 Negara, FTK UIN Bandung Gelar BELTIC 2022

Ia mengawali karirnya saat diangkat sebagai Pengawai Negeri Sipil pada tahun 1996. Pada tahun 2007, pria yang sejak kecil dikenal sebagai pengembala ini diamanahi sebagai Ketua Jurusan Perbandingan Agama.

Lalu diamanahi sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ushuluddin selama 2 periode. Hingga saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Executive Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selain dalam bidang akademik, pria asal Sumedang ini berkontribusi aktif sebagai tim peneliti dan penyusun naskah akademik pada pengusulan Gelar Pahlawan Asal Jawa Barat K.H. Abdul Halim dan K.H. Ahmad Sanusi, serta menjadi Ketua Pelaksana Kegiatan Uji Publik Pengkajian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010.

Baca Juga: Kang Emil Dorong UIN Bandung Miliki Fakultas Kedokteran, Berikut Alasannya

Pemegang 12 HAKI ini, selain menjadi Anggota Pembina Yayasan Daarul Amanah (YADAMA) Majalengka, pernah juga diamanahi sebagai Ketua Dewan Pakar Wilayah dan Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Umat Islam (PUI).

Belakangan ia banyak menyibukan diri sebagai peneliti, penulis, dan fasilitator Penguatan Moderasi Beragama.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah