Seperti diketahui, pasalnya metode social forecasting ini merupakan sebuah kemampuan untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Sehingga, kemampuan seperti itu harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha atau pelaku UMKM agar dapat memfasilitasi permintaan konsumen secara menyeluruh.
Dengan melalui kegiatan PPMI ini, para pelaku UMKM di sekitar lingkungan kampus ITB Cirebon diharapkan terbantu dan mampu memiliki strategi usaha yang tepat untuk bisa mengakomodir permintaan konsumen, terutama para mahasiswa, dosen, dan juga staf terkait.
Terlebih ada sebuah informasi baik yang mengatakan bahwa tahun ajaran 2022/2023 ITB Cirebon akan lebih mengoptimalkan pembelajaran secara hybrid.
Selain itu, setelah melakukan sejumlah penelitian dan mendapatkan data yang diperlukan, tim PPMI ini mengadakan Focus Group Discussion untuk mengenalkan metode social forecasting tersebut.
Baca Juga: Sugoi! 5 Karakter Anime Ini Diklaim Bisa Kalahkan Naruto, Slaha Satunya Musuh Bebuyutan sang Hokage
Forum diskusi yang diadakan untuk para pelaku UMKM ini juga untuk menajamkan strategi yang tepat untuk digunakan dan disesuaikan dengan era digital.
Dalam acara tersebut, tim PPMI mengundang dua tokoh atau para pakar yang kompeten di bidang ekonomi, di antaranya Dr. Muhammad Muflih, M.A sebagai Lecterur of Applied Master of Islamic Banking dan Finance di Politeknik Negeri Bandung.
Juga Dr. Sofyan Al Hakim, M.Ag yang merupakan dosen dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung dan sekaligus Ketua Prodi Magister Hukum Ekonomi Syariah.