Suharti menambahkan, Program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 merupakan program lanjutan setelah sebelumnya Kemendikbudristek bekerja sama dengan Dekranas menyelenggarakan PKW Tekun Tenun NTT pada 2021 dan PKW Destinasi Wisata Prioritas pada 2020.
Kerja sama ini merupakan upaya mendorong lahirnya para wirausahawan baru sekaligus melestarikan kekayaan Indonesia dengan melatih anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah dan tidak bekerja dengan keterampilan kerajinan lokal sebagai bagian dari keterampilan vokasi.
Baca Juga: Kemendikbudristek Gelar Pelatihan Teknis Guna Siapkan Pengembang Kurikulum Berkompeten
“Tidak hanya keterampilan menciptakan produk, mereka juga dilatih untuk mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan sehingga mampu mendirikan rintisan usaha yang dibimbing langsung oleh pelaku industri/UMKM kerajinan tenun,” tutur Suharti.
Tahun ini, sebanyak 25 kabupaten/kota penyelenggara akan mengampu 1.000 peserta didik yang secara khusus dilatih keterampilan kerajinan tenun.
Suharti melanjutkan, Kemendikbudristek telah merancang waktu pembelajaran sampai 250 jam pelajaran melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri/pasar tenun dan memberikan alat tenun dan bahan menenun sebagai modal rintisan usaha.
“Harapan kami, ketika selesai belajar, para peserta didik benar-benar bisa mandiri memproduksi dan memasarkan karya tenunnya yang dibantu Dekranasda masing-masing daerah,” pungkas Suharti.***