Akibat Kasus Lampung Hingga Kemendikbudristek Transformasi Seleksi Masuk PTN? Ini Tujuan Perubahannya

- 16 September 2022, 05:57 WIB
Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar (MB) episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar (MB) episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Kasus seleksi masuk PTN di Universitas Negeri Lampung yang ditangani KPK berbuah perubahan.

Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar (MB) episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Transformasi ini sejalan dengan misi besar Merdeka Belajar yaitu menghadirkan sistem pendidikan yang memprioritaskan kebutuhan peserta didik dan menjunjung tinggi asas keadilan.

“Kami selalu percaya bahwa keberhasilan terobosan Merdeka Belajar bergantung pada dukungan seluruh lapisan masyarakat,” ucap Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat memimpin sesi dialog bersama dengan pimpinan PTN, kepala sekolah, dan siswa di sela-sela peluncuran MB ke-22, 7 September 2022.

Baca Juga: Bikin Malu! Rektor Perguruan Tinggi Negeri di Lampung Terjaring OTT, Berikut Keterangan KPK

Transformasi seleksi PTN bertujuan untuk menyelaraskan pembelajaran di jenjang pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi.

Selain itu, kebijakan ini juga bermaksud untuk memberikan kesempatan yang lebih adil kepada peserta didik terutama yang memiliki latar belakang kesulitan ekonomi.

Menyambut kebijakan tersebut, Rektor Universitas Negeri Padang, Ganefri mengutarakan bahwa dengan transformasi PTN akan muncul bibit unggul dari berbagai latar belakang yang turut berkompetisi secara adil untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Baca Juga: Membeludak, Jumlah Pendaftaran Jalur Mandiri UIN Sunan Gunung Djati, Ini Jadwal Pendaftaran dan Tesnya

“Banyak anak-anak kita yang berpotensi namun berada dalam status ekonomi rendah sehingga mereka merasa kalah bersaing duluan. Dengan pola tes yang sekarang, tidak ada diskriminasi dalam hal ini. Orang tua juga dapat memberi akses pendidikan yang lebih luas kepada anaknya,” tegas Rektor Ganefri.

“Terima kasih kepada Kemendikbudristek atas terobosan ini. Mudah-mudahan kebijakan ini memberi kesempatan lebih luas kepada banyak bibit-bibit unggul dari berbagai pelosok negeri untuk masuk ke perguran tinggi,” imbuhnya.

Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda turut mendukung peluncuran Merdeka Belajar episode ke-22.

Baca Juga: Info Seleksi Jalur Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 2021, Biaya dan Pilihan Prodinya

“Karena memungkinkan banyak calon mahasiswa berprestasi di seluruh Inidonesia untuk memilih berbagai jalur di politeknik sehingga akses mereka semakin luas untuk masuk ke perguruan tinggi terutama bagi yang kurang beruntung secara sosial ekonomi,” jelas Direktur Uuf.

Tak ketinggalan, Kepala SMAN 1 Lembang, Suhendiana Noor juga menyampaikan harapan yang sama agar semakin banyak siswa SMA maupun SMK dapat meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Kami senang karena apa yang kami ajarkan di sekolah nyambung antara literasi, numerasi, dan penguatan karakter dengan sistem seleksi di PTN. Ini akan memotivasi guru untuk lebih percaya diri dalam mengajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan,” terang Kepsek Hendi.

Beralih ke dua narasumber lain, Menteri Nadiem menyinggung salah satu poin dalam transformasi seleksi di mana soal tes yang diujikan pada seleksi berdasarkan tes akan berfokus pada penalaran dan pemecahan masalah. Dengan demikian kata Nadiem, tidak ada lagi tes mata pelajaran tertentu maupun soal-soal hafalan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x