JURNAL SOREANG - Program Kurikulum Merdeka yaitu program transformasi sekolah yang harus merubah paradigma pembelajaran di sekolah untuk menumbuh kembangkan minat yang dimiliki siswa di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui Sekolah Penggerak.
Hal itu disampaikan oleh Instruktur Nasional Program Sekolah Penggerak Dirjen GTK Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikristek Dr. Deni Hadiansah M.Pd, saat melakukan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Cileunyi Tahun Ajaran 2022-2023.
"Kurikulum Merdeka salah satu bagian dari program transformasi sekolah yang harus merubah paradigma pembelajaran di sekolah," kata Deni, pada Kamis, 14 Juli 2022.
Dikatakan Deni, jika hal tersebut akibat dari kehilangan daya belajar (learning lost) dari Covid-19 dan untuk menghadapi era cara kerja yang akan berubah di masa depan.
"Namun ada yang substantif di Kurikulum Merdeka yaitu memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru dalam memetakan kemampuan siswa, jadi pembelajaran harus berpusat kepada siswa," imbuhnya.
Artinya, kata Deni, Kurikulum Merdeka ini salah satu upaya untuk mengembalikan kepada kodrat anak dalam mengenyam pendidikan, sebagai mana yang menjadi filosofis Ki Hajar Dewantara.
" Jadi dalam hal ini, sekolah lebih melihat kepada potensi yang dimiliki oleh si anak yang tidak hanya menguasai ilmu yang bersifat kognitif-nya saja, namun termasuk soft skill-nya," tegas Deni.