Arah Baru Pendidikan Indonesia: Begini Sikap Publik terhadap Kebijakan Kemendikbudristek

- 28 Juni 2022, 09:12 WIB
Rilis hasil survei tersebut disampaikan melalui webinar bertajuk “Arah Baru Pendidikan Indonesia: Sikap Publik terhadap Kebijakan Kemendikbudristek”.
Rilis hasil survei tersebut disampaikan melalui webinar bertajuk “Arah Baru Pendidikan Indonesia: Sikap Publik terhadap Kebijakan Kemendikbudristek”. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Berdasarkan hasil wawancara terhadap 1.520 responden di seluruh Indonesia pada 7 hingga 12 April 2022, Survei Indikator Politik Indonesia menyebut bahwa lebih dari 75% warga puas atas kebijakan Kemendikbudristek.

Rilis hasil survei tersebut disampaikan melalui webinar bertajuk “Arah Baru Pendidikan Indonesia: Sikap Publik terhadap Kebijakan Kemendikbudristek”.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengungkapkan hasil survei ini merupakan bentuk gotong royong dan partisipasi publik untuk bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Hasil Survei: Program Guru Penggerak Dinilai 99,9 Persen Guru Berhasil Tingkatkan Kemampuan Inovasi Guru

“Dengan hasil ini tentu kami sangat optimistis bahwa dengan program Merdeka Belajar dapat membawa dampak perubahan pendidikan ke depan lebih baik dan membawa anak-anak kita, adik- adik kita sebagai generasi penerus menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan tangguh,” papar Anang, pada Minggu lalu.

Anang meyakini, walaupun tingkat kebermanfaatan sudah tinggi, namun masih ada kisaran 5 hingga 25 persen yang tingkat kebermanfaatannya masih kurang.

“Ini adalah tantangan bagi kami agar menjadi lebih baik lagi untuk meningkatkan pengetahuan dan meyakinkan masyarakat akan program Kemendikbudristek. Kami akan berupaya terus menerus melakukan perbaikan salah satunya dengan melakukan sosialisasi melalui berbagai media kepada pemangku kepentingan dan juga dengan pelibatan publik,” terang Anang.

Baca Juga: Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka Dinilai Berhasil, Berikut Hasil Survei LSI

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa kualitas pendidikan di suatu negara berkorelasi erat dengan tingkat inovasi dan menjadi salah satu tolok ukur daya saing bangsa.

“Daya saing bangsa yang tinggi akan mendorong pada kemandirian dan pada akhirnya akan membawa pada kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas menjadi kondisi penting bagi terciptanya bangsa yang inovatif dan berdaya saing,” ujar Jamal.

Jamal juga mengapresiasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang telah diimplementasikan telah menciptakan perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia. “Kami menyambut baik dengan adanya data survei atas terobosan program Merdeka Belajar yang dilakukan Kemendikbudristek,” ungkapnya.

Baca Juga: Masa PPKM, Hasil Survei Tunjukkan 72,4 Persen Masyarakat Bersedia Divaksin Covid 19

Selain sosialisasi program kepada para pemangku kepentingan, Jamal mengungkapkan bahwa transformasi informasi juga sangat penting terkait implementasi program Merdeka Belajar.

“Karena sejatinya pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga bagaimana proses dari interaksi-interaksi semua pemangku kepentingan,” sambung Jamal.

Selanjutnya, narasumber yang merupakan peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida menyampaikan bahwa survei yang dipaparkan masih bersifat penelitian awal/premilinari.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah