Gerakan Nasional Revolusi Mental Bisa Jadi Tinggal Gerakan Kalau Tidak Diiringi Pembiasaan agar Jadi Karakter

- 16 Juni 2022, 20:08 WIB
Deputi V Kemenko  Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Didi Suhardi (kanan) saat menerima cendeata dari Rektor Unibba Baleendah
Deputi V Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Didi Suhardi (kanan) saat menerima cendeata dari Rektor Unibba Baleendah /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Deputi V Kemenko  Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Didi Suhardi mengatakan, perilaku yang baik seperti disiplin, bersih dan melayani memang harus diawali dengan keluarnya aturan untuk memaksa lalu terbiasa.

Diharapkan nantinya akan jadi kebiasaan  dan menjadi karakter seseorang lalu budaya di masyarakat.

"Urusan revolusi mental ini memang perlu diawali dengan pemaksaan melalui aturan lalu pembiasaan. Karakter ini tak bisa sebatas pengetahuan," kata Didi  dalam Pelatihan Menulis Karya Ilmiah bagi Dosen Unibba" kerja sama dengan Kemenko PMK dan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Hotel Horison, Rabu 15 Juni 2022.

Baca Juga: Perilaku yang Baik Memang Awalnya Harus Dipaksa, Didi Suhardi: Revolusi Mental Bukan Hanya Tugas Pemerintah

Acara dihadiri Rektor Unibba, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S dan puluhan dosen Unibba Baleendah yang mengikuti pelatihan.

Dia mencontohkan seperti anak-anak yang waktu diajari  shalat pertama kali akan   terpaksa  bahkan menangis.

"Tapi itu kan proses dimulai dari sesuatu yang tadinya tidak biasa kemudian menjadi kebiasaan dan kebiasaan itu kemudian menjadi kebutuhan," katanya.

Kalau sudah menjadi kebutuhan akan merasakan sesuatu yang kurang apabila tidak dilakukan.

Baca Juga: Penelitian Ilmiah Dosen Diharapkan Ikut Galakkan Gerakan Revolusi Mental, Dosen Unibba Ikuti Pelatihan

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x