JURNAL SOREANG- Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) pusat, Dr. H. Budi Jatmiko menyatakan, sebanyak 8.000 PTS gagal mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Dari tahun 2003 sampai 2019 PTS hanya menerima 3-5 persen dari kuota yang ada.
Hal ini dikatakan Budi Jatmiko dalam musyawarah Aptisi Komisariat VI-B di Universitas Ma'soem, Selasa 8 Februari 2022 yang dihadiri para pimpinan PTS dan pengurus Aptisi Jabar Prof. Dr. H. Ali Abdurrahman dan Ketua Aptisi Komisariat VI-B Dr. Asep Sujana.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Kuliah Tatap Muka pada Juli 2021, Ini Langkah Persiapan Menurut Aptisi Jabar
"Alhamdulillah pak presiden menerima para pengurus PTS karena PTS seharusnya paling banyak menerima KIP apalagi di saat Covid-19," katanya.
Akhirnya pada tahun 2020 dan 2021 kuota PTS menjadi 60 persen sesuai dengan janji presiden.
"Namun pada tahun ini turun kembali karena banyak PTN yang akreditasi A menyerap KIP ini sehingga PTS akhirnya turun kembali," katanya.
Selain itu, Budi juga menegaskan pentingnya pengusutan adanya oknum-oknum yang memotong KIP di PTS.