Agar Siswa 'Tak Salah Jalan', maka Sekolah Harus Lakukan Ini

- 22 Januari 2022, 14:18 WIB
SMP Prima Cendekia Islami(SMP PCI) Baleendah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Lembaga Konsultan Pendidikan “Edupotensia Foundation” menggelar psikotes bagi seluruh peserta didik kelas 7 Tahun Pelajaran 2021/2022 di Aula Prima Cendekia Islami, Sabtu 22 Januari 2022.
SMP Prima Cendekia Islami(SMP PCI) Baleendah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Lembaga Konsultan Pendidikan “Edupotensia Foundation” menggelar psikotes bagi seluruh peserta didik kelas 7 Tahun Pelajaran 2021/2022 di Aula Prima Cendekia Islami, Sabtu 22 Januari 2022. /

JURNAL SOREANG- Orangtua dan pihak sekolah jangan sampai 'salah jalan' dalam memahami potensi, bakat dan minat anak.

Untuk itu, perlu dilakukan langkah yang sah satunya dengan psikotes seperti yang dilakukan SMP Prima Cendekia Islami(SMP PCI) Baleendah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Lembaga Konsultan Pendidikan “Edupotensia Foundation”.

Psikotes bagi seluruh peserta didik kelas 7 Tahun Pelajaran 2021/2022 di Aula Prima Cendekia Islami, Sabtu 22 Januari 2022.

Baca Juga: Wow! Menurut Analisa Ilmiah, Inilah 8 Arti Mimpi Paling Umum Berdasarkan Ahli Psikologi

Psikotes ini digelar untuk mengetahui kondisi psikologis siswa melalui Tes CFIT (Culture Fair Intellegence Test), Tes TPKB (Tes Potensi Keberhasilan Belajar), Tes DAT (Differential Aptitude Test), Tes DISC (Dominance Influence Steadiness Compliance), dan Tes Skala Pemetaan Karir (Tes Karir). Semua tes ini dikerjakan dalam satu waktu.

Dika Indah Nurhasanah, salah satu Tester Edupotensi Foundation menjelaskan bahwa Psikotes ini bermanfaat untuk lebih mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang dilakukan sesuai dengan tugas perkembangan dan bakat peserta didik.

Guru dan orang tua dapat berkolaborasi mengembangkan potensi tersebut berdasarkan hasil tes.

Baca Juga: Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Bandung Raih Juara Umum 3 Tingkat Nasional dalam KIMPSI II

"Setiap peserta didik  memiliki berbagai macam karakter dan keunikannya masing-masing," kata Dika.

Lebih lanjut disampaikan oleh Dika bahwa ketika guru atau orang tua salah mengukur potensi anak, justru akan membuat anak “salah jalan”.

“Setiap siswa adalah pribadi unik yang memiliki karakter perilaku, potensi, dan kemampuan beragam yang perlu untuk diukur dan dikembangkan secara optimal,” tambah Dika.

Setelah dilakukan psikotes ini, akan muncul hasil pengukuran sesuai dengan tes yang dilaksanakan.

Baca Juga: Tips Psikologi: Keseringan Engga Enakan Malah Dimanfaatkan?Kamu Wajib Punya Personal Boundaries!

Tes CFIT ditujukan untuk mengukur taraf kecerdasan (IQ) dan struktur kecerdasan. Tes TPKB ditujukan untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik.

Tes DAT ditujukan untuk mengukur bakat peserta didik. Tes DISC ditujukan untuk mengukur keseluruhan aspek kepribadian dan analisis perilaku mengenai gambaran diri dalam lingkungan sosial, dan ketika dalam kondisi yang tertekan.

Tes Karir ditujukan untuk mengetahui kondisi orientasi karir yang diinginkan oleh peserta didik.

Niken Gusti Wulandari, S. Pd yang merupakan Guru Bimbingan dan Konseling SMP Prima Cendekia Islami menjelaskan bahwa hasil tes ini akan ditindaklanjuti sebagai dasar melakukan kegiatan konseling bersama orang tua peserta didik.

Baca Juga: Merasa Kurang Percaya Diri ? Lakukan 7 Tips Psikologi Ini

“Setiap orang tua atau wali peserta didik akan dijadwalkan untuk melakukan konseling di sekolah agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Hasil tes ini dikolaborasikan dengan hasil konseling individu yang telah dilaksanakan pada semester ganjil”, jelas Niken.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah